Berita Bekasi Nomor Satu

Maju Jalur Independen di Pilkada Butuh Biaya Besar, Peluang Menang Tipis  

Pengamat politik Bekasi, Roy Kamarullah 

RADARBEKASI.ID, BEKASI  – Bagi kandidat yang ingin maju jalur independen atau perseorangan dalam Pilkada 2024, harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.

Pasalnya, maju melalui jalur independen selain harus menempuh syarat minimal dukungan dari jumlah pemilih, juga membutuhkan biaya yang besar meski melakoni pertarungan tanpa kendaraan partai politik.

Terlebih luasnya cakupan wilayah Kabupaten Bekasi dengan jumlah 2,2 juta lebih Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pemilu 2024 ini. Sedangkan, peluang untuk memenangkan pertarungan di jalur independen dinilai cukup sulit.

Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, menilai bahwa maju lewat jalur independen bukanlah hal yang mudah. Beberapa syarat harus dituntaskan, termasuk banyaknya dukungan yang dibuktikan dengan validasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari warga Kabupaten Bekasi.

“Kalau sekarang saya baru melihat dua tokoh dari utara yang siap. Tetapi hitungan Pilkada tinggal beberapa saat lagi dan pergerakan itu belum kelihatan, saya pesimis ada calon dari jalur independen,” katanya.

BACA JUGA: Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai Akhir April  

Roy tidak terlalu optimis dengan para calon yang memilih jalur independen di Kabupaten Bekasi. Bahkan, menurutnya, peluang menang bagi calon independen hanya sekitar 20 persen.

Kekhawatiran ini disebabkan oleh kurangnya gerakan pengumpulan dukungan dari masyarakat yang terlihat. Meskipun proses verifikasi dan persiapan telah dimulai pada Agustus, proses untuk jalur independen memakan waktu lebih lama karena melibatkan validasi dukungan.

“Lamanya dan luasnya, serta banyaknya dukungan yang harus dikumpulkan, itu juga menjadi satu hal yang membuat biaya dari jalur independen menjadi mahal. Sebenarnya sama-sama mahal, yang satu mahalnya mungkin di kendaraan partai, karena tergantung kendaraannya, CC-nya berapa,” sambungnya.

Terpisah, Mantan Calon Wakil Bupati Bekasi jalur perseorangan Bambang Sumaryono yang berpasangan dengan Obon Tabroni sebagai Calon Bupati (Cabup) pada Pilkada 2017 mengaku tak ingin maju kembali di jalur perseorangan.

“Kalau saya secara pribadi nggak ada niat untuk maju lagi. Saya cuma ingin melihat kawan-kawan yang bertarung untuk B1 (bupati) dan B2 (wakil bupati) ini orang-orang yang paham tentang Bekasi dan mau membangun untuk Bekasi,” ujar Bambang kepada Radar Bekasi, belum lama ini.

Dirinya beralasan, tidak adanya hasrat untuk kembali bertarung di Pilkada Bekasi 2024 karena sudah lelah secara pemikiran dan alasan usia. Dirinya ingin memberikan kesempatan kepada yang lebih muda. Terutama bagi mereka yang inovatif dan kreatif.

Tak dipungkiri, alasan biaya operasional menjadi faktor utama yang membuat dirinya harus berfikir berulang kali untuk kembali maju.

“Untuk mengikuti kontestasi yang sebegitu besar di Kabupaten Bekasi, kita butuh biaya operasional yang sangat tinggi. Dengan kondisi 187 desa/kelurahan, dalam mengunjungi konstituen itu sangat mahal biayanya. Bayangkan dari ujung Bojongmangu sampai Muaragembong, jaraknya sangat jauh,” ucapnya.

BACA JUGA: Pendaftaran Paslon Independen Wali Kota Bekasi, KPU Pasang Syarat Begini

Bambang bercerita, ketika mengarungi pertarungan dirinya turun di Kecamatan Muaragembong dan Babelan yang sudah ditentukan titik-titiknya, membutuhkan waktu sampai sehari semalam untuk mencapai semuanya.

Sehingga memang membutuhkan persiapan fisik yang tinggi. Padahal saat itu, pasangan yang mendapat nomor urut tiga itu berbagi tugas untuk berkeliling Kabupaten Bekasi

Dirinya bergerak turun ke masyarakat sejak deklarasi, satu bulan sebelum pendaftaran. Dengan biaya serendah-rendahnya satu titik Rp1 juta, berarti apabila dihitung lima titik dalam sehari, membutuhkan biaya Rp5 juta. Belum termasuk biaya operasional untuk sang istri turun di titik yang berbeda. Dia juga mengingatkan jangan hanya mengedepankan ambisi di Pilbup Bekasi.

“Saya berharap jangan ambisi pribadi untuk menjadi Bupati ini. Entah siapapun yang jadi, tolong perhatikan masyarakat Kabupaten Bekasi karena kami sangat butuh perhatian dari para pimpinan,” sambungnya.

Diketahui, sejumlah nama sudah mulai mencuat untuk maju melalui jalur independen melakoni pertarungan merebutkan posisi orang nomor satu di Kabupaten Bekasi ini. Salah satunya pria asal Gabus Tambun Utara, Sarjan, yang baliho dan spanduknya sudah terpampang masif di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi.(pra)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin