Oleh: Achmad Muwafi, Lc
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Istighfar artinya memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang dilakukan. Membaca istighfar sangatlah dianjurkan bagi kaum muslimin dimanapun dan kapanpun.
Di dalam kitab Fath Al Baari dinukil sebuah atsar dari Imam Hasan Al Bashri bahwasannya ada tiga tamu yang datang kepada beliau untuk meminta nasihat.
Tamu yang pertama datang mengeluhkan tentang kondisi daerahnya yang sedang mengalami paceklik, disebabkan oleh tidak turunnya hujan. Lalu beliau berpesan kepada tamunya untuk memperbanyak istighfar kepada Allah SWT.
Berikutnya datanglah tamu yang kedua menginginkan agar terbebas dari kemiskinan yang telah melilit keluarganya. Kepada tamu yang kedua ini, beliau memberikan nasihat untuk senantiasa beristighfar kepada Allah SWT.
Kemudian datang lagi tamu yang ketiga menyampaikan harapan supaya diberikan keturunan karena sudah lama menikah dan belum memiliki keturunan.
Maka beliau memberikan nasihat kepadanya untuk senantiasa beristighfar kepada Allah SWT.
Tanpa disengaja, ketiga tamu ini saling bertemu di suatu tempat dan mereka saling menceritakan tentang keluh kesah mereka. Karena merasa mendapatkan nasihat yang sama dari sang Imam, maka mereka bersepakat untuk kembali menemuai Imam Al-Bashri dengan makud meminta penjelasan dari beliau.
Kedatangan mereka ini disambut dengan baik oleh Imam Al-Bahsri, kemudian beliau mengajak mereka untuk menyimak Al-Quran surat Nuh ayat 10-12, beliau mengatakan hal itu bukan dari dirinya sendiri, tetapi sungguh Allah swt telah berfirman, “Maka, aku katakan (kepada mereka), ‘mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.
Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan, Dia akan memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan kebun-kebun untukmu, serta mengadakan sungai-sungai untukmu.”
Dalam sebuah hadist yang diriwayakan oleh Imam Muslim, bahwasannya Rasulullah saw pernah bersabda, “Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan melapangkan kesusahannya, mengeluarkan dari kesempitan dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.”
Begitu dahsyatnya kekuatan istighfar ini, maka Rasulullah saw yang terhindar dari perbuatan dosa, tetap selalu membaca istighfar kepada Allah swt setiap hari sampai 100 kali, agar supaya umatnya senantiasa mengikuti apa yang diamalkan oleh beliau SAW dengan memperbanyak beristighfar. (*)
Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Bidang Dakwah Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Wakil Ketua Umum Asosiasi Kiai dan Intelektual (AKIL) Indonesia, Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi