Berita Bekasi Nomor Satu

Petugas Damkar Perusahaan Uji Keterampilan di Cikarang

PADAMKAN API: Petugas Damkar berusaha memadamkan api menggunakan APAR saat mengikuti kompetisi keterampilan di kawasan Kota Deltamas Desa Sukamahi Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Rabu (7/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan anggota pemadam kebakaran (Damkar) dari perusahaan mengikuti kompetisi keterampilan di kawasan Kota Deltamas Desa Sukamahi Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Rabu (7/8).

Dalam lomba ini, para petugas menguji kecepatan, ketepatan, dan standar penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk memadamkan api dalam tong yang disediakan.

Setiap perusahaan peserta mengirimkan empat petugas pemadam. Kompetisi dibagi menjadi dua kategori, yakni penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta pemadaman menggunakan mobil pemadam. Dalam kategori ini, petugas harus memasuki lorong kayu dan membukanya dengan kunci besi untuk menyelamatkan warga yang terjebak dalam kebakaran.

“Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas pemadam kebakaran perusahaan atau kawasan industri,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya, di lokasi.

BACA JUGA: Pengalaman Eko ‘Uban’, Petugas Disdamkarmat Kota Bekasi: Mata Disembur Kobra, Tangan Digigit Sanca

Sebanyak 55 tim berpartisipasi dalam lomba ini, dengan harapan para petugas dapat lebih sigap dalam pencegahan dan penanganan kebakaran di perusahaan masing-masing.

“Mereka (petugas dari perusahaan,red) adalah ujung tombak penanganan awal sebelum tim kami turun,” tegas Hudaya.

Menurut Hudaya, ada tujuh kawasan industri dengan 13 armada yang harus dimiliki oleh setiap kawasan. Selain itu, beberapa perusahaan besar seperti Pertamina dan Fajar Paper juga memiliki armada pemadam sendiri.

Ia menjelaskan, sebagian besar perusahaan yang berisiko tinggi mengalami kebakaran di Kabupaten Bekasi bergerak di bidang manufaktur dengan bahan baku mudah terbakar, seperti kayu, plastik, dan kertas. Kompetisi ini juga bertujuan agar perusahaan lebih peka terhadap potensi kebakaran.

“Kita rutin mengirimkan surat imbauan dan laporan tahunan untuk memastikan perusahaan melengkapi alat pemadam kebakaran sesuai ketentuan. Kesadaran perusahaan terus kita tingkatkan dengan sosialisasi. Meskipun belum semua perusahaan mematuhi, rata-rata perusahaan berisiko tinggi sudah patuh,” tuturnya.

BACA JUGA: Mayoritas Gedung Sekolah Belum Dilengkapi APAR

Hudaya juga menekankan pentingnya pemeliharaan Alat Pemadam Kebakaran (APK) yang kadaluarsa. Perusahaan diharapkan melakukan perpanjangan atau perbaikan kelayakan, termasuk armada pemadam, hydrant, APAR, dan pakaian safety. Dari sekitar 5.000 perusahaan di Kabupaten Bekasi, hanya sekitar 500 perusahaan yang secara rutin memperpanjang penggunaan alat pemadam.

“Setiap tahun kami mengecek kelayakan APK, APAR, dan armada di perusahaan. Ada 500 perusahaan dari total 5.000 yang rutin memeriksa alat pemadamnya. Kendalanya adalah waktu dan keterbatasan sumber daya manusia. Kami fokus pada perusahaan di kawasan berisiko tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengatakan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan respon time dari 17 menit menjadi 15 menit. Namun, kondisi lalu lintas dan jalan menuju lokasi kebakaran menjadi kendala utama.

“Harusnya bisa kita dorong lagi di angka 15 menit, tapi karena perbandingan peralatan yang belum memadai jadi masih di posisi 17 menit dan situasi jalan raya yang sempit, banyak titik kemacetan sehingga untuk memastikan 15 menit ini belum masuk ke kita,” tandasnya. (ris)