Berita Bekasi Nomor Satu

Dari Packing Kemasan hingga Industri Rotan Mesti Bersaing Global

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Iendra Sofyan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – UPTD Industri lain yang mendukung pengembangan IKM di Jawa Barat yaitu Unit Pelaksana Teknis DaeraIndustri Pangan, Olahan dan Kemasan.  UPTD yang berkantor di Jalan Sampurna Kota Bandung ini melaksanakan kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pengembangan industri Pangan, Olahan, dan Kemasan. Bidang ini meliputi pengembangan teknologi dan pengembangan usaha.

Upaya Disperindag Provinsi Jawa Barat memberikan layanan untuk lebih memajukan lagi usaha perdagangan dengan melibatkan diri secara aktif kepada para Industri Kecil Menengah (IKM), stake holder dan unit usaha lainnya agar lebih memenuhi standar kemasan yang baik dan lebih berdaya saing. Melihat potensi industri yang berkembang di Provinsi Jabar, yang notabene sebagai penompang industri nasional sebesar 60 persen Disperindag Provinsi Jawa Barat menyediakan beberapa program kegiatan bagi para industri kecil menengah khususnya generasi milenial.

Disperindag melalui UPTD IPOK menyediakan  pelayanan Industri di antaranya adalah Satuan Pelayanan Rumah Kemasan yang menyediakan layanan berupa konsultasi desain kemasan, desain kemasan secara gratis, cetak dummy untuk test pasar, dan fasilitasi cetak untuk IKM terpilih.

Tahun 2021 ada 679 IKM baru di provinsi Jawa Barat yang tercatat membutuhkan  pelayanan kemasan, apa lagi pada era semua serba digital dibutuhkan peningkatan kualitas mutu kemasan yang menarik secara visual dalam penjualan melalui marketplace. Sampai September 2022, sudah ada 564 IKM baru yang meminta pelayanan desain kemasan.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Iendra Sofyan,  secara umum, UPTD IPOK memiliki fasilitas pembinaan, pelayanan permesinan serta sewa tanah atau bangunan untuk para pelaku usaha agar dapat beroperasi dan lebih berkembang lagi.

“Dalam prosesnya kita prioritaskan pada IKM binaan yang ada di Jawa Barat. Sehingga para pengusaha kecil yang awalnya masih menggunakan kemasan tradisional bisa lebih memiliki daya saing di pasar bebas,” ujar Iendra.

Lebih lanjut ia mengatakan, IKM akan dibantu secara teknis baik disain kemasan dan produksi dalam jumlah tertentu untuk selanjutnya produksi kemasan berikutnya akan dilanjutkan oleh masing-masing IKM.

“Tapi produksi kemasan yang tentunya sudah sesuai kesepakatan dan standar di pasar baik nasional maupun pasar mancanegara,” imbuh Iendra.

Dalam pada itu, selain Satuan Pelayanan Kemasan dan Penyamakan Kulit Garut ada juga Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan di Cirebon. Industri rotan di Cirebon sangat berkembang pesat sehingga pemasaran rotan yang menembus pasar ekspor dengan nilai ekspor mencapai $450.000.000 pada tahun 2021, dengan tujuan ekspor ke kawasan Asia, Eropa, Australia, dan Amerika. Untuk itu Disperindag Provinsi Jawa Barat memberikan kontribusi cukup besar pada industri rotan dengan penyediaan layanan mesin industri untuk produksi bagi para IKM rotan. (oke/*)

 

Capaian Layanan Satpel UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan

NO. SATUAN PELAYANAN Jumlah Layanan
2021 2022 (s.d September)
1 Satpel PI Kemasan Bandung 679 564
2 Satpel PI Persepatuan Bandung 882 626
3 Satpel PI Pertekstilan Bandung 53 44
4 Satpel PI Perkayuan Sumedang 109 70
5 Satpel PI Kerajinan Tasikmalaya 15
6 Satpel PI Perkulitan Garut 1136 827
7 Satpel PI Rotan Cirebon 30 31
Total 2889 2889

 

Capaian Retribusi UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan

  • 2021

Target                   : Rp230.000.000

Capaian                : Rp230.872.100 (100,38 persen)

  • 2022 (s.d September)

Target                   : Rp235.000.000

Capaian                : Rp137.463.964 (58,50 persen)

Capaian Layanan Satpel UPTD Industri Logam

NO. SATUAN PELAYANAN Jumlah Layanan
2021 2022 (s.d September)
1. Satpel PI Logam Bandung 169 115
2. Satpel PI Logam Sukabumi 302 240
3. Satpel PI Logam Bogor 275 241
Total 746 596

 

Capaian Retribusi UPTD Industri Logam

  • 2021

Target                   : Rp689.817.853

Capaian                : Rp728.729.300 (105,64 persen)

  • 2022 (s.d September)

Target                   : Rp704.760.728

Capaian                : Rp380.938.500 (54,05 persen)