Berita Bekasi Nomor Satu
Bola  

STY Minta Pendapat Ulama, Soal Timnas Tidak Puasa saat Lawan Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga

Pelatih Timnas U-20 Indonesia Shin Tae Yong. Foto: Dhiya Muhammad El Labib.

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Indonesia akan dua kali bertemu Burundi dalam pertandingan FIFA Matchday.

Pertandingan pertama digelar pada 25 Maret di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat. Lalu, pertandingan kedua dimainkan pada 28 Maret di tempat yang sama.

Jelang pertandingan tersebut, pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong (STY) agak kesulitan menyiapkan kekuatan terbaik.

BACA JUGA: Burundi, Timnas Urutan 141 FIFA Lawan Tandang Timnas Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi

Sebab, dua pertemuan melawan Burundi dimainkan saat Ramadan. Para pemain yang beragama Islam harus menjalankan ibadah puasa.

’’Puasa memang agak sulit bagi saya. Sebab, seharusnya para pemain bisa makan tepat waktu di jam-jam tertentu. Kalau tanpa makan, lalu harus berlari dan bertanding, akan agak kesulitan bagi para pemain,’’ tutur pelatih asal Korea Selatan tersebut.

STY sedang mencari cara untuk menyiasati persoalan tersebut. Rencananya, pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia tersebut akan berdiskusi dengan pemuka agama.

BACA JUGA: Usai Tarawih, Timnas Bakal Bermain di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Catat Ini Jadwalnya

Dalam kesempatan tersebut, STY ingin bertukar pikiran untuk mencari jalan keluar. ’’Supaya fokus bertanding, para pemain tidak puasa pada H-1 dan hari pertandingan. Nanti waktu-waktu yang tidak puasa bisa diganti setelah Ramadan selesai. Saya harus berkoordinasi dulu dengan pemimpin agama dan para pemain,’’ terang STY.

STY berharap persiapan timnya tidak terganggu dengan kondisi apa pun. Dia perlu persiapan yang matang supaya bisa memberikan perlawanan terbaik saat menghadapi Burundi. Sebab, STY mengaku buta dengan kekuatan tim asal Benua Afrika tersebut.

’’Saya jujur belum tahu tim ini seperti apa. Memang saya mintanya tim yang ada di peringkat 80–100 FIFA. Dan, situasinya saat ini tidak mendukung. Akhirnya, Burundi dipilih sebagai lawan. Tapi, saya akan mulai menganalisis,’’ bebernya. (jpc)