Berita Bekasi Nomor Satu

Lulusan UNKRIS Diminta Tetap jadi Manusia Pembelajar

WISUDA: Suasana wisuda UNKRIS di Sentul International Convention Center (SICC), Rabu (7/6). Para lulusan UNKRIS diminta tetap menjadi manusia pembelajar. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) menghelat wisuda bagi 1.418 lulusan. Rinciannya, 1.193 lulusan program Sarjana, 219 lulusan program Magister, dan 6 lulusan program Doktor. Wisuda bertajuk “Membangun Riset dan Pengabdian Menuju UNKRIS yang Unggul” ini berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC), Rabu (7/6).

Para lulusan UNKRIS diminta tetap menjadi manusia pembelajar. Kegiatan belajar tidak lagi berlangsung di ruang kelas, tetapi belajar dari ruang kerja yang nyata di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pesan ini disampaikan oleh Ketua Senat UNKRIS, Gayus Lumbuun.

Gayus mengatakan, rasio penduduk Indonesia yang mencapai pendidikan tinggi baru sekitar 20 persen, sedangkan sepertiga dari penduduk Indonesia masih berpendidikan Sekolah Dasar (SD). Oleh sebab itu, tidak mudah bagi Indonesia untuk naik peringkat menjadi negara maju. Meski demikian, para wisudawan tidak perlu berkecil hati untuk menatap masa depan.

“Kuatkanlah kepercayaan kalian dan teruslah optimis dalam menghadapi perkembangan dan dinamika kehidupan sosial kemasyarakatan,” tuturnya.

Ia menyampaikan bahwa dalam menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat yang ditandai dengan revolusi industri 4.0 menuntut para sarjana semakin kreatif. Sebab bukan tidak mungkin banyak pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia, akan digantikan oleh teknologi mesin (robot) yang hasilnya lebih cepat dan lebih berkualitas. Diperkirakan setidaknya lima juta orang akan kehilangan pekerjaan akibat otomasi.

“Hal ini menuntut kita terus mengembangkan terobosan-terobosan baru atau kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” ucapnya.

BACA JUGA: Hadi Poernomo Dinobatkan sebagai Wisudawan Tertua UNKRIS

Mengingatkan revolusi industri 4.0 mendorong terjadinya disrupsi dalam berbagai bidang yang memberikan tantangan dan peluang, termasuk bagi generasi milenial. Menurutnya saat ini kita mengalami dua disrupsi yang luar biasa yaitu bidang teknologi karena revolusi industri 4.0 dan gaya hidup karena adanya perubahan generasi yang menyebabkan perubahan gaya hidup termasuk akibat atau dampak dari pandemi Covid-19.

Disampaikan bahwa perubahan terjadi begitu cepat akibat disrupsi. Tren perkembangan teknologi juga telah bergeser sehingga perusahaan teknologi digital merajai ekosistem dan ekonomi dunia. Perubahan-perubahan tersebut, sangat berdampak pada generasi milenial.

“Di era ini semua orang terbuka peluang untuk menjadi pengusaha karena kemajuan teknologi. Peluang menjadi pengusaha ini penting, karena lapangan pekerjaan menjadi semakin berkurang akibat kemajuan teknologi,” terangnya.

Sehingga para lulusan perguruan tinggi perlu melakukan perubahan paradigma berpikir. Apabila sebelum era digital, untuk menjadi pemenang hanya perlu lebih efisien dan produktif, maka pada era sekarang perlu diperkuat dengan inovasi, kreativitas, serta entrepreneurship.

Prosesi wisuda kali ini dibuka dengan orasi ilmiah oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, yang merupakan salah satu alumni UNKRIS program sarjana.

Orasi ilmiah berjudul “Membangun Riset dan Pengabdian Menuju UNKRIS Unggul melalui Penguatan Karakter Kebangsaan Indonesia dalam Tridarma Perguruan Tinggi”, disampaikan Jenderal TNI Dudung melalui rekaman video.

BACA JUGA: UNKRIS Dukung Pembangunan di Kota Bekasi

Jenderal TNI Dudung menyampaikan, wisuda merupakan suatu langkah awal bagi para wisudawan untuk memasuki gerbang pengabdian yang baru dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat luas.

Oleh karena itu para wisudawan hendaknya menyiapkan diri dengan sebaik mungkin, berbekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari UNKRIS.

“Bekal yang didapat selama anda kuliah dapat dikembangkan secara lebih maksimal agar memiliki nilai tambah, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi yang lebih penting lagi adalah mendorong kemajuan bangsa,” ujarnya.

Jenderal TNI Dudung mengingatkan, bahwa sebagai lulusan perguruan tinggi, alumni UNKRIS merupakan bagian dari generasi pemikir. Kelompok generasi ini menjadi pilar penting dan memiliki peranan besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif para cendekiawan yang digadang-gadang sebagai agen perubahan (agent of change).

Diakuinya, saat ini pada tataran global pendidikan memiliki peran yang signifikan untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu menjadikan SDM Indonesia lebih berkualitas merupakan kunci penting untuk bisa memenangkan kompetisi atau persaingan di tingkat global. Tidak hanya itu, dirinya juga mengingatkan perubahan gaya hidup akibat globalisasi, asimilasi dan terpaan budaya asing yang terus menerus berdampak pada menurunnya kesadaran sebagian masyarakat akan jati diri bangsa Indonesia yakni Pancasila.

BACA JUGA: UNKRIS Siapkan Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru

Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar sesama misalnya, jika dibiarkan terus pada akhirnya dapat menimbulkan ekses tidak peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pengaruh globalisasi terhadap nilai nasionalisme sangat terasa bahkan mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran sehingga tidak menutup kemungkinan rasa nasionalisme warga negara akan runtuh, sikap dan pandangan terhadap ideologi Pancasila akan berubah,” ucapnya.

Sehingga upaya membendung ekses negatif dari pengaruh globalisasi tersebut menurutnya, bidang akademik memiliki peran yang vital dan sangat penting. Melalui bidang akademik, pengaruh globalisasi bisa dibendung dengan cara revitalisasi wawasan dan karakter kebangsaaan di lingkungan perguruan tinggi.

Rektor UNKRIS, Ayub Muktiono, mengungkapkan, UNKRIS melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) berusaha meningkatkan kegiatan penelitian sebagai upaya memacu para dosen untuk melakukan penelitian tidak hanya dalam rangka meningkatkan kapasitas individu sebagai akademisi tetapi juga membawa UNKRIS lebih melangkah ke depan.

“Di samping memberikan wawasan, pembekalan pemikiran dosen sebagai seorang peneliti, dengan harapan dosen-dosen UNKRIS dapat bersaing dalam kompetisi hibah penelitian. UNKRIS melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat juga telah melakukan berbagai kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU),” jelasnya.

Lebih lanjut rektor mengatakan, mendukung transformasi pendidikan tinggi sebagaimana dicanangkan Mendikbudristek, UNKRIS telah mengikuti fasilitasi rintisan kerjasama luar negeri LLDIKTI III ke Uzbekistan.

Selain itu UNKRIS juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik antar perguruan tinggi, dunia usaha dunia industri, instansi pemerintah, Pemda dan lembaga-lembaga lainnya. (dew/pms)