RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mobil Keamanan Pangan hadir di Kabupaten Bekasi. Kendaraan dari Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) tersebut difungsikan sebagai laboratorium pengujian Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
PSAT merupakan pangan asal tumbuhan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau yang dapat menjadi bahan baku pangan olahan setelah mengalami proses pengolahan.
Proses pengolahan itu tanpa menambah bahan pangan lain, yakni pencucian, pemotongan, pengupasan, pendinginan, penggaraman, dan lainnya.
Adapun regulasi yang mengatur PSAT adalah Undang-undang Nomor 18 tahun 2022 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar asal Hewan dan Pangan Segar asal Tumbuhan ke Dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam pengujiannya, parameter yang diuji adalah residu pestisida, logam berat dan mikrobiologi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Bekasi, Abdur Rofiq, mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya PSAT di Kabupaten Bekasi yang kurang layak konsumsi. PSAT itu terkandung dalam beras yang diberikan pemutih, pemupukan tanaman yang berlebihan dan buah-buahan yang dicampur pengawet.
“Banyak sekali Pangan Segar Asal tumbuhan seperti sayur-sayuran itu yang ingin tanamannya bagus, tapi pupuknya berlebihan. Ada beras yang dicampur oleh pemutih, ada buah-buahan yang dicampur pengawet,” kata Abdur Rofiq, Senin (23/10).
Oleh karena itu, Dinas Ketapang meluncurkan Mobil Keamanan Pangan. Kendaran yang difungsikan sebagai laboratorium (lab) ini akan menguji PSAT yang meliputi sayur mayur, buah-buahan, beras, dan bahan makanan lain yang dicurigai mengandung pemutih atau bahan pengawet.
“Mobil ini berfungsi untuk mengetes seluruh Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang beredar di Kabupaten Bekasi. Pangan segar itu bisa sayur mayur, buah-buahan, yang harus kita pastikan sehat untuk dikonsumsi warga Kabupaten Bekasi tidak boleh mengandung unsur pemutih formalin, pestisida dan sebagainya,” jelasnya.
Mobil Keamanan Pangan yang berisi empat hingga lima ahli PSAT dari Dinas Ketapang ini akan melakukan sidak ke pasar tradisional maupun modern, kedai buah dan sayuran untuk menguji kandungan PSAT.
Apabila ditemukan makanan yang tidak aman, pihaknya akan menarik makanan tersebut. Tujuannya agar masyarakat Kabupaten Bekasi dapat mengonsumsi makanan yang sehat serta meminimalisir peredaran PSAT yang tidak sesuai standar konsumsi.
“Nanti mobil ini akan rutin melakukan kunjungan ke pasar, kedai buah atau sayuran akan kita cek. Jika ditemukan hasil tesnya tidak aman untuk masyarakat, maka barang itu akan kita tarik. Jadi jangan sampai ada peredaran pangan segar yang tidak aman di konsumsi masyarakat,” tutup Rofiq. (ris)











