Berita Bekasi Nomor Satu

Pj Bupati Bekasi: Pendatang Baru Pascalebaran Tak Sebanyak Dahulu

ILUSTRASI: Pemudik dari kampung halaman tiba di Cibitung Kabupaten Bekasi, Rabu (17/4). Kabupaten Bekasi akan kedatangan para pendatang baru pascalebaran tahun ini. Namun, jumlahnya diperkirakan tak sebanyak dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kabupaten Bekasi akan kedatangan para pendatang baru pascalebaran tahun ini. Namun, jumlahnya diperkirakan tak sebanyak dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

Hal tersebut diakui oleh Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Rabu (17/4). “Memang pascalebaran selalu muncul urbanisasi. Banyak warga pendatang, tapi tidak sebanyak dahulu,” ucap Dani.

Kabupaten Bekasi menjadi daya tarik bagi pendatang untuk berwirausaha maupun bekerja. Wirausaha cukup potensial mengingat jumlah penduduk yang cukup padat mencapai 3,1 juta jiwa.

Sementara, peluang untuk mendapatkan pekerjaan cukup besar mengingat terdapat sekitar 7.000 pabrik nasional maupun multinasional beroperasi di sejumlah kawasan industri. Selain itu, besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bekasi mencapai Rp5.219.263, juga menjadi daya tarik tersendiri.

Lebih lanjut Dani menjelaskan, tidak sebanyak dahulu jumlah pendatang baru pascalebaran tahun ini karena tren urbanisasi sudah berubah. Berdasarkan hasil kajian Pemerintah bersama Badan Pusat Statistik (BPS), gelombang urbanisasi terjadi dalam beberapa tahap. Yakni pascalebaran, jadwal perekrutan karyawan, dan kelulusan pelajar.

“Justru banyaknya pas ada perekrutan (karyawan,red) perusahaan dan habis masa kelulusan. Banyak yang lulus kemudian mencari pekerjaan,” tambahnya.

Dani menambahkan, digitalisasi sangat membantu para perantau dalam mengetahui kesempatan kerja di wilayah yang dituju. Namun, pihaknya tetap akan melakukan penertiban administrasi dan mengimbau agar para perantau memiliki keahlian ketika hendak datang ke Kabupaten Bekasi.

BACA JUGA: Puncak Arus Balik Lebaran 2024 Usai

“Harus dipastikan yang merantau datang karena sudah ada pekerjaan dan punya keahlian,” ucap Dani.

Sementara, Yaniarti (24) warga perantau asal Pemalang itu mengatakan dirinya baru dua bulan tinggal di Kabupaten Bekasi. Pertengahan Februari lalu, Yaniarti mulai bekerja di salahsatu perusahaan saudaranya bekerja.

“Baru sebulan ngontrak, kalau kerjanya dua bulanan sebelumnya tinggal di rumah saudara. Bersyukur dapet kerja di sini biar jauh juga,” tutur Yaniarti.

Yaniarti masuk kerja saat masa perekrutan perusahaan berlangsung. Sebelumnya ia juga pernah mencoba melamar kerja di Karawang, namun belum berhasil. Baginya, menjadi buruh pabrik di Kabupaten Bekasi dan Karawang sangat menjanjikan.

“Di Kampung ada beberapa yang kerja di Bekasi, Karawang, Banten. Ya rata-rata di pabrik. Biar capek tapi gajinya lumayan,” jelasnya.

Yaniarti bekerja di sebuah perusahaan otomotif dengan kontrak kerja selama enam bulan. Ia berharap kontrak kerjanya dapat diperpanjang hingga menjadi karyawan tetap.

Namun, Yaniarti juga telah mempersiapkan lamaran pekerjaan di tempat lain jika kontraknya tidak diperpanjang. “Harapannya sih jadi karyawan. Gak apa tinggal di sini yang penting ada kerjaan. Syukur-sukur bisa beli rumah di sini kayak saudara saya,” tandasnya. (ris)

GRAFIS
JUMLAH PENDUDUK DATANG KE KABUPATEN BEKASI

– Semester I Jumlah 2023 37.945
– Semester II Jumlah 2022 37.710
– Semester I Jumlah 2022 29.614
– Semester IIJumlah  2021 37.837
– Semester I Jumlah 2021 29.614

Catatan: Kedatangan penduduk antar kabupaten/kota/provinsi
Sumber: Agregat Kependudukan Disdukcapil Prov Jabar