Berita Bekasi Nomor Satu

Sapi Bima NTB Laris di Cikarang

SAPI KURBAN: Warga memilih sapi bima di kandang sapi Ompu Ondo Cikarang Barat, Selasa (14/5). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menjelang hari raya Iduladha, warga mulai berburu sapi kurban. Di kandang sapi Ompu Ondo Perumahan Telaga Harapan Desa Telagamurni Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, satu per satu warga dan pengurus masjid mulai berdatangan untuk melihat sapi-sapi Bima yang didatangkan langsung dari Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (14/5) sore.

Seorang pembeli sapi kurban, Haji Wirjat (40), mengatakan dirinya sengaja membeli sapi untuk kurban lebih awal agar mendapatkan kualitas yang bagus dan sesuai dengan uang hasil sumbangan para jemaah masjid. Ia membeli lima ekor sapi Bima berbobot 350 kilogram dengan harga Rp25 sampai Rp26 juta per ekor.

“Nanti H-1 dikirim karena dari sini sudah diurus semua dari pakannya, vaksinnya, ongkirnya juga gratis jadi irit banget. Yang kita cari pertama dari bobot dan besarnya sapi kemudian diselaraskan dengan budget yang sudah jemaah titipkan kepada kami,” ucap Wirjat kepada Radar Bekasi, Selasa (14/5).

Pengurus Masjid Nurul Huda di Kavling Telagaasih ini sudah menjadi pelanggan tetap di kandang sapi Ompu Ondo. Menurutnya, selain harga terjangkau, kualitas dan kesehatan sapi di lapak ini juga terjamin. Saat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda dua tahun lalu, pihak pedagang menurunkan petugas medis yang dibawa langsung dari wilayah Bima asal sapi kurban.

“Alhamdulilah dari lapak Ompu Ondo ini sapinya sudah terverifikasi mulai berangkat dan dia juga menurunkan tenaga medisnya di lapangan. Jadi selalu mengontrol dari segi kesehatannya jadi kita merasa aman,” katanya.

BACA JUGA: Pemkab Bekasi Raih Kategori B Penilaian Penyelenggaraan Pelayanan Publik 2023

Sementara itu, pedagang sapi Ompu Ondo (50) mengungkapkan bahwa sudah 12 hari ia menggelar lapak di area kosong jalan perumahan ini. Dari 180 ekor sapi Bima yang disediakannya, sudah 40 persen terjual. Berbeda dengan penjualan sapi kurban tahun lalu yang anjlok saat wabah PMK melanda.

“Tahun kemarin hancur semua bandar sapi banyak yang gak kesini (Bekasi). Kalau tahun ini dilihat dari awal baru 12 hari gebrakannya luar biasa. Alhamdulillah baru 12 hari ini peningkatan sekitar 30 sampai 40 persen. Luar biasa warga bekasi ini sangat suka taat kepada agama,” kata Ompu Ondo.

Selain dari Bekasi, pembeli sapi Bima di lapaknya juga datang dari wilayah lain seperti Bogor, Tangerang, Subang, dan Bandung. Harganya pun beragam tergantung berat sapi, mulai dari Rp18 juta hingga Rp40 juta.

“Beratnya yang paling minim itu 200 kilogram harganya Rp18 juta yang beratnya 400 -500 kilogram ke atas itu Rp30 sampai Rp40 juta ada semua. Kami tersedia langsung dari bima,” ungkapnya.

Ia menjamin bahwa sapi-sapi yang didatangkan dari kampung halamannya sudah terverifikasi oleh dinas kesehatan dan sehat. Meski saat perjalanan dari Nusa Tenggara Barat ke Cikarang terdapat beberapa kendala, Ompu berharap penjualan tahun ini lebih berkah dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kadang-kadang di pelabuhan para petani kami menunggu sampai dua tiga hari antrian. Yang kedua ekspedisinya tidak sesuai dengan janji, tanggal kebanyakan mundur. Ditahun ini semoga tahun yang untung baik pedagang maupun petani dan pembeli semoga berkah semua,” tandas Ompu. (ris)