RADARBEKASI.ID, BEKASI – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mencari dua pelatih lokal terbaik untuk mendampingi Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
Upaya pencarian calon asisten Patrick Kluivert ini dilakukan melalui proses seleksi terbuka bagi pelatih nasional yang telah mengantongi lisensi resmi. Hingga kini, susunan lengkap tim pelatih Timnas Indonesia masih belum terungkap sepenuhnya.
Terdapat tiga nama resmi yang telah diumumkan sebagai bagian dari staf pelatih Timnas, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat yang akan mendampingi Kluivert sebagai asisten pelatih, sementara Quentin Jakoba akan menjabat sebagai pelatih fisik.
BACA JUGA: Resmi Diperkenalkan ke Publik, Patrick Kluivert Ungkap Janji Pertama untuk Timnas Indonesia
Ketiganya telah diperkenalkan dan turut serta dalam agenda Kluivert di Jakarta. Selain itu, PSSI memastikan akan melibatkan dua pelatih lokal dalam staf kepelatihan Timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pentingnya transfer pengetahuan dari Kluivert kepada pelatih Indonesia sebagai langkah strategis dalam upaya pengembangan sepak bola di tanah air.
“Hasil diskusi saya dengan Patrick Kluivert dan tim, sejak awal kami ingin ada transfer knowledge untuk pelatih-pelatih lokal. Ini bagian dari upaya kami mengembangkan talent pool,” ungkap Erick dikutip dari situs resmi PSSI, Selasa (21/1/2025).
BACA JUGA: Pesan Keras Pendukung Timnas ke Patrick Kluivert: Kami Ingin Lolos Piala Dunia 2026!
Sementara, tidak seperti biasanya, pemilihan pelatih lokal kali ini tidak melalui penunjukan langsung. Erick menyebut seleksi terbuka menjadi pendekatan baru di PSSI, di mana Kluivert bersama dua asistennya, Pastoor dan Landzaat, akan langsung menyeleksi calon kandidat dengan proses seleksi menggunakan database pelatih yang dimiliki PSSI.
“Kami akan mencoba menyeleksi sekitar 10 calon asisten pelatih dari database yang ada. Nama-nama tersebut nantinya akan diajukan kepada Patrick Kluivert dan timnya untuk memilih dua kandidat terbaik,” tambah Erick.
Adapun PSSI juga terus meningkatkan jumlah pelatih berlisensi tinggi melalui berbagai program kerja sama dengan FIFA dan AFC.
Saat ini, terdapat sekitar 5000 pelatih yang telah mengikuti program pelatihan dari lisensi D hingga Pro, dengan peningkatan jumlah pelatih mencapai 40 persen.
“Kita harus memberikan kesempatan maksimal kepada pelatih kita,” ujarnya. Er memberikan contoh pelatih Nova Arianto yang kini membina Timnas U-17 dan Indra Sjafri di U-20.
Lebih lanjut PSSI telah melarang penggunaan pelatih asing di Liga 2 sebagai langkah strategis untuk memberi ruang bagi pelatih Indonesia.
Erick menambahkan, jenjang karier pelatih di seluruh Indonesia, termasuk tingkat daerah, akan terus diperkuat untuk membangun ekosistem sepak bola yang berkelanjutan. (cr1)
