Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Sony Teguh: Hukum, Integrasi dan Komprehensif, Solusi Atasi Banjir Bekasi

Ketua DPD PKS Kota Bekasi juga anggota DPRD Provinsi Jabar Heri Koswara (kiri) berdialog dengan pakar lingkungan, Sony Teguh (kanan) belum lama ini. Istimewa.
Ketua DPD PKS Kota Bekasi juga anggota DPRD Provinsi Jabar Heri Koswara (kiri) berdialog dengan pakar lingkungan, Sony Teguh (kanan) belum lama ini. Istimewa.

RADARBEKASI.ID, BEKASI: Kompleksitas masalah banjir di Kota Bekasi disoroti pakar lingkungan, Sony Teguh. Menurutnya, penanganan banjir bisa dimulai dari penegakan hukum, terintegrasi serta komprehensif dari hulu hingga hilir.

Dia menyarankan, agar pemerintah berani menerapkan penegakan hukum yang tegas.

“Kalau masih setengah-setengah, masih tanggung-tanggung, masih tebang pilih, maka banjir akan tetap terjadi, pencemaran sungai dan udara juga akan terus semakin buruk kondisinya,” begitu kata Sony Teguh pada suatu kesempatan saat menerima kunjungan Ketua DPD PKS Heri Koswara ke Rumah Sopan.

Bersama Heri Koswara, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang juga ketua DPD PKS Kota Bekasi, Sony akan mengikuti diskusi on air di Radio Dakta untuk membedah persoalan lingkungan, Rabu (15/9).

Diskusi akan membahas banyak persoalan lingkungan. Terutama soal sampah dan banjir yang makin kompleks. Diskusi akan berlangsung interaktif yang memungkinkan pemirsa ikut bertanya, curhat atau bahkan ikut memberi solusi.

Menurut Sony, masalah besar lingkungan di Indonesia adalah sampah, banjir, pencemaran sungai, pemanasan global, pencemaran udara, rusaknya ekosistem laut, sulitnya air bersih, kerusakan hutan, abrasi pantai, pencemaran tanah.

Masalah lingkungan, imbuh Sony, diperparah oleh kurang maksimalnya pengelolaan dan terbatasnya sumber daya yang ada, baik SDMnya, dananya, teknologi, sarana prasarananya dan yang juga utama adalah penegakan hukumnya.

“Perlu upaya yang sistemik, terintegrasi, terpadu dan berkesinambungan, yang melibatkan pihak terkait dari pusat sampai daerah, dari hulu sampai hilir dari birokrat sampai masyarakat”.

Menurut Sony yang dikenal sebagai pendiri Rumah Sopan, Kota Bekasi adalah kota dengan volume timbunan sampah terbesar di Indonesia.

Ada sekitar 7.900 ton perhari titipan sampah dari DKI di TPA Bantar Gebang dan 1600 ton perhari sampah Kota Bekasi di TPA Sumur Batu.

“Ini membutuhkan penataan dan pengelolaan sampah yang lebih baik agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar lagi terutama masalah kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan,” paparnya lagi.

Gerakan Lingkungan
Sony memang tidak sekadar menuding. Ia memberi beberapa solusi yang perlu segera dilakukan, di antaranya, pertama pembudayaan masyarakat peduli lingkungan melalui sosialisasi, pelatihan dan konsultasi secara massif.

Yang juga penting dilakukan, imbuhnya, adalah perluasan ruang terbuka hijau hingga 30 persen dan penghijauan di berbagai tempat, fasum, fasos, bantaran kali, perumahan. Pembuatan sumur resapan di Masjid dan Musholla, pembuatan lubang biopori di setiap rumah hunian untuk meningkatkan daya serap. (zar)