Berita Bekasi Nomor Satu

Sekolah Swasta Harap-harap Cemas

SDN-Jatiasih-VIII-Kota-Bekasi
ILUSTRASI: Sejumlah orangtua siswa SDN Jatiasih VIII Kota Bekasi memantau proses PPDB di sekolah asalnya. Sekolah swasta harap-harap cemas mendapatkan siswa baru. Dewi Wardah Radar Bekasi
SDN-Jatiasih-VIII-Kota-Bekasi
ILUSTRASI: Sejumlah orangtua siswa SDN Jatiasih VIII Kota Bekasi memantau proses PPDB di sekolah asalnya. Sekolah swasta harap-harap cemas mendapatkan siswa baru. Dewi Wardah Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Sekolah swasta harap-harap cemas mendapatkan siswa baru. Pasalnya hingga tujuh hari jelang tahun ajaran baru, terdapat sekolah swasta di Kota Bekasi mendapatkan kurang dari separuh kuota siswa baru.

Seperti diketahui, tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juli 2020. Kepala SMP PGRI 2 Kota Bekasi Ma’mun Murod mengungkapkan, sejak tiga tahun belakangan ini kesulitan mendapatkan siswa. Kuota peserta didik baru yang tersedia selalu tak terpenuhi.

“Sebenarnya sudah 3 tahun belakangan ini sekolah cukup keteteran, karena dari target yang diinginkan tidak sesuai terus,” ungkap Ma’mun kepada Radar Bekasi, Senin (6/7).

Padahal, pihaknya telah melakukan berbagai strategi pemasaran untuk menarik minat masyarakat menyekolahkan anaknya ke SMP PGRI 2 Kota Bekasi. Sepinya penerimaan siswa baru di sekolah swasta disebabkan karena banyaknya kuota yang tersedia di sekolah negeri.

“Jumlah siswa yang di terima di negeri cukup banyak, sehingga kami sekolah yang mayoritas menerima masyarakat menengah ke bawah kebagiannya cuma sedikit,” katanya.

Kondisi itu terjadi sampai dengan penerimaan siswa baru pada tahun ini. Sejak pendaftaran dibuka Mei 2020, belum separuhnya dari target 96 peserta didik baru yang mendaftar ke sekolah di wilayah Bekasi Selatan tersebut.

“Yang sudah mengambil formulir pendaftaran 26 (calon siswa baru,Red), tapi yang sudah memastikan mendaftar baru 12 (calon siswa baru,Red),” katanya.

Kendati sepi, pada tahun lalu sekolah yang dipimpinnya mampu menerima siswa baru yang mengisi 3 kelas. Karena adanya unit sekolah baru serta penambahan kuota di sekolah negeri, capaian tahun lalu tak terjadi pada 2020 ini.

“Sekarang ini kita masih tetap optimis minimal 1 atau 2 kelas terisi lah,” katanya.

Hal berbeda dikatakan oleh Wakil Kepala SMK Bisnis dan Teknologi (Bistek) Kota Bekasi bidang Kesiswaan Riono. Ia menyampaikan, penerimaan siswa baru pada tahun ini masih terbilang aman. Dari kuota peserta didik baru sebanyak 230 siswa, kini telah terisi hampir 80 persen sejak pendaftaran dibuka Mei 2020.

“Sampai saat ini penerimaan calon peserta didik baru cukup terkendali, kita sudah masuk 80 persen dari jumlah yang ditargetkan,” ungkapnya.

Tingginya minat siswa baru di sekolah ini tak terlepas dari strategi yang dilakukan. Antaralain, penyebaran informasi sekolah melalui Whatsapp maupun langsung mendatangi SMP.

Pihaknya berharap kuota calon peserta didik baru yang tersisa dapat segera terpenuhi setelah proses PPDB tingkat SMA/SMK negeri berakhir pada 8 Juli 2020.

“Kita berharap kuota dapat terpenuhi setelah proses PPDB tingkat SMA dan SMK negeri berakhir, sehingga pada tahun ajaran baru kuota siswa kita sudah terpenuhi,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin