Ratusan Mahasiswa Baru Ikuti Taaruf Daring

Universitas Islam As-Syafi'iyah
SAMBUTAN: Presiden Mahasiswa Universitas Islam As-Syafi'iyah Edy Faturahman, memberikan sambutan pada hari pertama kegiatan MTMB secara daring. istimewa
Universitas Islam As-Syafi'iyah
SAMBUTAN: Presiden Mahasiswa Universitas Islam As-Syafi’iyah Edy Faturahman, memberikan sambutan pada hari pertama kegiatan MTMB secara daring. istimewa

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Universitas Islam As-Syafi’iyah helat kegiatan Masa Taaruf Mahasiswa Baru (MTMB) Tahun Akademik 2020-2021 secara daring. Kegiatan bertajuk “Membangun Karakter Spiritual, Berintelektual Serta Memiliki Jiwa Kepemimpinan Yang Bertanggung Jawab” ini berlangsung selama empat hari mulai 28 September — 1 Oktober 2020.

MTMB melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung via Youtube ini diikuti 326 mahasiswa baru. Adapun pelaksanaannya berlangsung dua sesi. Pada sesi pertama pukul 08.00-12.00 WIB, dan sesi kedua pukul 19.30-21.30 WIB.


“MTMB merupakan kegiatan rutin yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa baru di Universitas Islam As-Syafi’iyah. Esensi dari kegiatan ini adalah upaya memberikan stimulasi kepada kawan-kawan agar mampu menyesuaikan diri dengan kondisi objektif kampus,” jelas Ketua Pelaksana MTMB Elvita Dwi Putri, kepada Radar Bekasi, Rabu (30/9).

Lebih lanjut dikatakan, sehingga tak sekedar mendapatkan peralihan status dari siswa menjadi mahasiswa. Lebih dari itu, peserta diharapkan mampu mendapatkan kesadaran dalam cara pandang, cara berpikir, perubahan sikap termasuk perubahan dalam menata masa depan.


Sejumlah materi disampaikan dalam kegiatan tersebut. Antara lain mengenai kepemimpinan, kemahasiswaan dan lingkungan kampus. Menurut Elvita, kegiatan ini untuk pertama kalinya dilaksanakan dengan menggunakan tiga bahasa. Yaitu, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.

“Tiga bahasa ini kita gunakan di awal pembukaan MTMB saja, tujuannya agar Universitas Islam As-Syafi’iyah dapat menjadi universitas go internasional. Di masa pandemi ini kita harus menunjukan kreativitas meskipun semua pelaksanaannya harus dilakukan secara daring,” jelasnya.

Presiden Mahasiswa Universitas Islam Universitas Islam As-Syafi’iyah Edy Faturahman mengungkapkan, mahasiswa dituntut untuk mandiri dalam hal akademik dan keilmuan. Dengan kemandiriannya, mahasiswa tidak hanya menuntut ilmu di dalam kelas tetapi juga di luar kelas.

Karena ilmu di dalam kelas tidak akan cukup untuk membangun negeri. Oleh sebab itu mahasiswa harus sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Agent of Changes, Agent of Social Control.

Dengan tugas dan fungsinya itulah mahasiswa dituntut untuk memiliki identitas yang berbeda dari siswa. Mahasiswa harus rasional, analisis dan kritis.

“MTMB ini merupakan gerbang awal untuk memperkenalkan dunia kampus dan pengkaderan kepemimpinan tingkat pertama yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Di dalamnya mahasiswa ditransfer ilmu terapan untuk mengarungi dunia perkuliahan dan kerja,” katanya.

Rektor Universitas Islam As-Syafiiyah Masduki Ahmad mengungkapkan, hadirnya mahasiswa baru menjadi jalan pemetaan kesuksesan bagaimana masa depan, mencapai dan meraih kesuksesan seperti yang diharapkan oleh bangsa dan orangtua.

Tidak hanya yang memiliki otak pintar seperti Jerman, namun juga memiliki hati yang seperti Mekah dan Madinah. Maksudnya, berarti majulah dalam keilmuan tapi tetap keimanan dan ketakwaan tidak boleh ditinggalkan.

“Bismillah, semoga diawali dengan masa ta’aruf ini kita bisa menghasilkan generasi yang kreatif dan juga bisa menjaga keimanannya,” tukasnya. (dew)