Berita Bekasi Nomor Satu

Guru Sangat Setuju Wacana Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan

SDN Jatikramat V
ILUSTRASI: Guru SDN Jatikramat V saat memberikan materi di dalam kelas, sebelum masa pandemi Covid-19. FOTO: DOKUMEN/RADAR BEKASI
SDN Jatikramat V
ILUSTRASI: Guru SDN Jatikramat V saat memberikan materi di dalam kelas, sebelum masa pandemi Covid-19. FOTO: DOKUMEN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah guru di Kota Bekasi setuju dengan usulan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar pendidikan Pancasila dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi.

Bendahara Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Indonesia Kota Bekasi Mariana mengungkapkan, sebagai tenaga pendidik dirinya setuju pendidikan Pancasila dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.

“Saya pribadi, apalagi sebagai guru mata pelajaran sejarah sangat setuju jika itu dilaksanakan,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (31/1).

Menurut Mariana, pendidikan Pancasila merupakan salah satu solusi untuk mengatasi banyaknya paham ideologi yang berkembang di tengah masyarakat saat ini.

“Sekarang ini masyarakat sudah berani menggunakan mata uang jual beli negara lain di negara kita, saya lihat itu dibeberapa berita. Oleh karenanya pendidikan pancasila itu adalah salah satu solusinya,” katanya.

Dengan diajarkannya pendidikan Pancasila di ruang kelas, ujar dia, generasi muda dapat memahami betul nilai-nilai Pancasila. Tentunya hal tersebut membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.

“Jika ini dilaksanakan, maka akan mempersempit ruang gerak berkembangnya ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara kita,” katanya.

Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Bekasi Esih Sukaesih mengatakan, pendidikan Pancasila sebenarnya sudah ada pada mata pelajaran PPKN yang ada pada kurikum sebelumnya. Ia setuju adanya pendidikan Pancasila sebagai program penguatan pendidikan karakter.

“Saya sangat setuju karena manusia itu selain harus cerdas secara akademis, juga harus cerdas berkarakter. Seperti kita ketahui konidisi saat ini sudah banyak terjadi krisis karakter, sikap dan perilaku yang kurang etis di dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Dikatakannya, profil pelajar Pancasila merupakan upaya penyiapan generasi emas yang sesuai dengan tuntutan zaman baik untuk era digital 4.0 maupun selanjutnya.

“Sehingga dalam pendidikan karakter pun harus memiliki strategi yang berorientasi jauh ke depan, tidak lagi menggunakan strategi kita dimasa lalu zama kami menjadi pelajar” jelasnya.

Profil pelajar Pancasila sesuai dengan visi dan misi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 — 2024 bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan enam ciri.

“Ada 6 ciri yaitu nerima dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Ini saya kutip dan saya lihat pada laman pusat penguatan karakter,” tuturnya.

Ia menyampaikan, pendidikan Pancasila penting untuk dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (dew) 

Respon (1)

  1. Greetings from California! I’m bored at work so I decided to browse your blog on my iphone
    during lunch break. I love the info you present here and
    can’t wait to take a look when I get home. I’m amazed at how quick
    your blog loaded on my cell phone .. I’m not even using WIFI, just 3G ..
    Anyways, fantastic blog!

Komentar ditutup.

Solverwp- WordPress Theme and Plugin