RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengklaim, pihaknya sudah melakukan perbaikan tanah ambles yang terjadi di Kampung Cicadas, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan.
Bahkan, kata dia, hal itu tidak membahayakan warga. “Memang sempat ada laporan mengenai tanah amblas di Cikarang Selatan. Sebetulnya, itu tidak berbahaya, tapi sudah dilakukan perbaikan oleh pihak desa dan kecamatan,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Kamis (22/4).
Disampaikan Eka, peristiwa seperti itu sudah biasa terjadi. Karena setiap hujan deras akan ada perubahaan kontur tanah, sehingga terjadi pergeseran yang berujung ambles. Saat ini sudah diperbaiki sehingga tidak membahayakan bagi warga.
Terkait komunikasi dengan pihak pengelolah kawasan EJIP, menurut Eka, tidak perlu dilakukan. Sebab, hanya rusak ringan saja.
“Intinya, itu hanya rusak ringan, dan sudah dirapihkan oleh pihak desa dan kecamatan,” bebernya.
Salah satu warga Kampung Cicadas, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Daud mengaku, hingga saat ini belum ada perbaikan sama sekali tanah longsor, baik dari pihak desa maupun kecamatan. Padahal, warga sudah meminta agar segera diperbaiki. Pasalnya, apabila tidak cepat diperbaiki, kemungkinan rumah wargga akan ambruk semua.
“Sama sekali belum ada perbaikan. Rumah saya saja belum di apa-apain. Saya ingin cepat-cepat diperbaiki, sebab kalau misalkan dibiarkan begitu saja, rumah warga yang ada di sekitarnya, akan ambruk semua,” terangnya.
Daud menyampaikan, pihak kecamatan sudah ada yang datang, tapi, hanya sebatas foto-foto saja. Belum ada tindakan apa-apa. Misalnya, alat-alat berat, belum ada untuk melakukan perbaikan.
“Kalau dari pihak kecamatan sudah ada yang datang, namun cuma foto-foto saja. Jadi, hanya sebatas ngomong doang, dan belum ada tidak lanjutnya,” sesal Daud.
Sebelumnya, sebanyak 17 rumah yang berada di Kampung Cicadas RT 06 RW 03, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, mengalami kerusakan cukup parah.
Bahkan, ada beberapa rumah yang sudah rata dengan tanah. Penyebabnya, karena tanah di wilayah tersebut ambles, akibat curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir ini.
Kondisi pemukiman yang berada di atas Kawasan Industri EJIP itu, diduga menjadi penyebab tanah tersebut ambles. Kejadian ini sudah mulai terlihat dari awal memasuki puasa Ramadan, Minggu (11/4) lalu. Di mana, tanah sudah retak-ratak, sampai akhirnya pada Sabtu (17/4) dini hari, tanah ambles. (pra)
