RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perubahan gerbong dalam struktur DPD Partai Amanat Nasional (PAN) kabupaten Bekasi, terbuka lebar. Konflik internal pun bakal meruncing seiring terpilihnya Wakil Sekretaris Fraksi PAN DPR RI, Daeng Muhammad, menjadi Ketua DPD untuk masa bakti 2020-2025. Pasalnya, Nama Daeng sebelumnya tidak termasuk yang diusulkan.
“Perubahaan gerbong bisa saja terjadi, karena memang pimpinnya berubah. Itu sering terjadi di internal partai politik. Bukan hanya di internal PAN saja,” ujar pengamat politik dan kebijakan Publik Adi Susila kepada Radar Bekasi.
Kata Adi, kualitas kepemimpinan ketua terpilih menjadi penentu PAN kedepannya. Pada situasi ini, rawan perpecahan pada internal partai, apabila ketua terpilih tidak akomodatif. Karena pastinya, saat pemilihan ketua kader terpecah ke beberapa kubu. Dan itu memang sebagai dinamika di dalam sebuah partai, karena banyaknya kepentingan.
Terlebih, saat terjadi polemik dan akhirnya dikeluarkan keputusan, kemungkinan tidak bisa semua mau menerimanya. Artinya, ada yang tidak mau disatukan. Tentunya, Adi menegaskan, perpecahan dalam internal sebuah partai sangat merugikan, karena bisa mengurangi kekuatan untuk kedepannya.
Menurutnya, dalam berpolitik itu membutuhkan seni, harus bisa membaca situasi yang sedang terjadi. Tujuannya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, ketika hasil akhirnya nanti tidak sesuai yang harapan. “ Cara itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pengarah Musda Kelima DPD PAN Kabupaten Bekasi, Aa. M Jaya memastikan, bahwa DPP sudah resmi menunjuk Daeng Muhammad sebagai ketua terpilih. Kata dia, Daeng ini ditugaskan oleh DPP sebagai Suvervisi Pembentukan Pengurus DPD PAN Kabupaten Bekasi.
“Keputusan itu sudah fiks, Ketuanya Daeng Muhamad, Sekretaris Jamil, dan Bendahara Faisal Rizal. Informasinya itu saya dapatkan dari Wasekjen DPP,” jelasnya. (pra)
