Berita Bekasi Nomor Satu

Pj Bupati Siap Tindak Perusahaan Pembuang Limbah ke Sungai

SUNGAI MENGHITAM: Seorang anak berenang di sungai yang berwarna hitam akibat tercemar limbah perusahaan di Desa Sukaraya Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi, Senin (6/9). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, KARANG BAHAGIA – Warga Kampung Cabang Desa Sukaraya Kecamatan Karang Bahagia, terpaksa memanfaatkan air dari aliran Sungai Cilemah Abang yang tercemar limbah perusahaan untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti untuk mandi, mencuci piring, pakaian, dan lain sebagainya.

Dari pantauan Radar Bekasi di lokasi, sejumlah warga terlihat sedang asik mandi di aliran Sungai Cilemah Abang dengan kondisi airnya hitam dan berminyak. Tidak hanya itu, aliran sungai juga dipenuhi oleh sampah.

“Kami setiap hari mandi di aliran sungai ini, termasuk mencuci piring maupun pakaian. Sebab tidak ada sumur,” tutur warga sekitar, Manyai (85), Senin (6/9).

Ia menyampaikan, kondisi air yang berwarna hitam pekat dan dipenuhi sampah ini sudah terjadi sejak lama. Namun kata Manyai, saat hujan turun air akan terlihat bening dan terkadang mengeluarkan aroma tidak sedap. Bahkan, jika terkena mata sangat perih.

“Kami berharap air dari saluran Sungai Cilema Abang ini bisa bersih tanpa adanya limbah,” ucapnya sambil mencuci piring.

Sementara Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, saat meninjau ke lokasi, memastikan bahwa aliran Sungai Cilema Abang tercemar limbah.

“Saat saya melakukan peninjauan ke lokasi, ternyata masyarakat masih mencuci di pinggir sungai. Sebab, aliran sungai ini satu-satunya sumber air mereka,” beber Dani.

Akan tetapi, pria yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Jawa Barat ini memastikan, bakal mengecek aliran pembuangan air atau limbah dari pabrik yang menyebabkan air sungai ini menjadi berwarna hitam.

Lanjut Dani, Kapolres dan jajarannya sudah melakukan pengamatan dan akan memanggil perusahaan yang diduga membuang limbah ke sungai tersebut.

Kemudian, akan ditunjukkan seperti apa dampak membuang limbah itu ke sungai yang telah mencemari air. Tentu hal ini akan dipelajari setelah temuan di lapangan.

“Kalau tidak ada perubahan, maka kami akan bentuk Satuan Tugas (Satgas) gabungan dari para penegak hukum, dan masyarakat pecinta lingkungan, untuk melakukan pengawasan harian. Sanksinya, nanti akan sesuai peraturan perundang-undangan,” tegas Dani.

Dari informasi yang didapatkan, sepuluh tahun belakangan air di Sungai Cilema Abang ini masih bersih. Oleh karena itu, solusinya adalah pengawasan pabrik yang membuang limbah ke sungai atau kali. Sementara untuk sampah, dirinya sudah memerintahkan para camat di area sungai agar memberikan sosialisasi ke masyarakat.

“Saya sudah perintahkan para camat di sekitar wilayah sungai ini untuk menugaskan para kepala desa melarang masyarakat membuang sampah ke sungai atau kali, terutama menjelang musim hujan,” tandasnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin