Berita Bekasi Nomor Satu

Sejarah Bekasi sebagai Kota Patriot

Sejarah Bekasi
Kota Bekasi atau biasa terkenal dengan sebutan 'kota patriot', memiliki sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika dimulai sejak jaman kerajaan, jaman Hindia Belanda, pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan dan Jaman Republik Indonesia. Nama Bekasi sudah dikenal sejak Abad ke- 4 masehi, zaman Tarumanegara, Bekasi disebutkan sebagai bagian atau salah satu wilayah dari kerajaan Tarumanegara.

RADARBEKASI.ID, Sejarah Bekasi Kota Bekasi atau biasa terkenal dengan sebutan ‘kota patriot’, memiliki sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika dimulai sejak jaman kerajaan, jaman Hindia Belanda, pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan dan Jaman Republik Indonesia.
Nama Bekasi sudah dikenal sejak Abad ke- 4 masehi, zaman Tarumanegara, Bekasi disebutkan sebagai bagian atau salahsatu wilayah dari kerajaan Tarumanegara.

Jaman Kerajaan

Dilansir dari laman resmi Kota Bekasi, Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri adalah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai ibukota Kerajaan Tarumanegara (358-669). Luas kerajaan itu mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu Jawa Barat

Asal-Usul Nama Bekasi

Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanegara adalah di wilayah Bekasi sekarang.
Adapun secara fisofis asal usul dari Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis di dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini.
Menurut Poerbatjaraka (ahli bahasa Sansekerta dan Jawa kuno), kata Bekasi berasal dari kata Candrabhaga. Candra berarti bulan. Kata Candra dalam bahasa Jawa kuno sering disebut sasi. Bhaga artinya bagian. Jadi Candrabhaga berarti bagian dari bulan.

Kata Bhagasasi atau Sasibhaga mulai terkena pengaruh bahasa Belanda ketika masuk ke Indonesia. Pada pengucapan kata Bhagasasi sering disingkat jadi Bhagasi. Sehingga orang-orang Belanda kemudian melafazkan kata Bhagasasi jadi Bacassie. Kata Bacassie sempat muncul pada plang Stasiun Lemahabang.
Kata Bacassie berubah jadi Bekasi sampai sekarang. Dahulu Bekasi masuk dalam wilayah Meester Cornellis alias Jatinegara. Saat Jepang masuk wilayah bentukan Belanda dipecah-pecah lagi dan Bekasi jadi kembali ke nama dan wilayah seperti semula.

Jaman Hindia Belanda

Di jaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan Kewedanan (Distric), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu, kehidupan masyarakatnya masih di kuasai oleh para tuan tanah keturunan Cina. Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut merubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan.

Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang. Gun Kebayoran, dan Gun Matraman. Setelah proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama KEN menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanan. Son menjadi Kecamatan dam Kun menjadi Desa/Kelurahan. Saat itu, Ibu kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).

Sejarah Terbentuknya Kota Bekasi

Rakyat Bekasi mengajukan usul kepada pemeritah pusat agar Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi.
Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan berdasarkan Undang-undang No 14 tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari empat kewedanan, 13 kecamatan, (termasuk Kecamatan Cibarusah) dan 95 desa. Angka-angka itu sevara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto “Swantara Wibawa Mukti”.

Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke Kota Bekasi yang terletak di Jalan H Juanda. Kemudian 1982 saat Bupati dijabat oleh Bapak H Abdul Fatah, gedung perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi kembali dipindah ke Jalan Ahmad Yani No 1 Bekasi. Pasalnya, perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamagan Bekasi Utara, yang seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa.

Pendiri Peresmian Kota Bekasi

Peresmian kota administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan wali kota pertama dijabat leh Bapak H Soedjono (1982-1988). Tahun 1988 Wali Kota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs Andi Sukardi (1988-1991). Kemudian diganti oleh Bapak Drs H Khailani AR (1991-1997).

Selanjutnya, berdasakran hasil pemilihan terhitung mulai tanggal 23 Februari 1998 Wali Kota Madya Kepala Daerah tingkat II Bekasi definitif dijabat oleh Bapak Drs H Nonon Sonthanie (1998-2003). Setelah pemilihan umum berlangsung terpilihlah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi yakni Ahmad Zurfaih dan Mochtar Mohamad periode 2003-2008. Kemudian pada periode 2008-2013 terpilih kembali Mochtar Mohamad sebagai Wali Kota Bekasi dan Rahmat Effendi sebagai Wakil Wali Kota Bekasi.

Tahapan pemilihan kembali digelar, pasangan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018. Hingga, pada pemilihan selanjutnya, Rahmat Effendi terpilih kembali menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota dijabat Tri Adhianto Tjahyono periode 2018-2023.

Bekasi Kota Patriot

Kota Patriot merupakan julukan dari Kota Bekasi yang memiliki sejarah perjuangan sebagai pintu masuk para patriot untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, serta daerah tersebut sempat menjadi medan pertempuran yang membuat penjajah gentar di masa perang, selepas Indonesia merdeka pada 1945.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata patriot adalah pencinta (pembela) tanah air. Maka dapat disimpulkan arti tersebut membela tanah air dari perjuangan rakyat Bekasi pada masa penjajahan dulu.

Dilansir dari laman resmi Kota Bekasi, Melalui Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor : 01 Tahun 1998 disahkanlah lambang daerah Kota Bekasi. Lambang tersebut berbentuk perisai dengan warna dasar hijau muda dan biru langit yang berarti harapan masa depan dan keluasan wawasan serta jernih pikiran. Sesanti ” KOTA PATRIOT ” artinya adalah semangat pengabdian dalam perjuangan bangsa. Lambang tersebut berbentuk perisai dengan warna dasar hijau muda dan biru langit yang berarti harapan masa depan dan artinya adalah semangat pengabdian dalam perjuangan bangsa.