Berita Bekasi Nomor Satu

Motif Pembunuhan Mutilasi di Tambun Masalah Percintaan

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombespol Hengki Haryadi (kiri) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko. (Ilham Kausar/Antara)

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkapkan latar belakang percintaan menjadi motif tersangka MEL melakukan pembunuhan disertai mutilasi terhadap korban AHW di Bekasi.

”Motif dari MEL melakukan pembunuhan, karena AHW mengajak tersangka ke jenjang yang lebih serius atau pernikahan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombespol Hengki Haryadi seperti dilansir dari Antara, Senin (6/2/2023).

Hengki menambahkan, tersangka menolak dengan alasan sudah memiliki istri dan selain itu juga adanya perbedaan keyakinan dari keduanya. ”Selain motif tersebut MEL (tersangka) juga berniat untuk mengambil alih seluruh harta dan aset yang dimiliki korban,” ujar Hengki.

BACA JUGA: Keluarga Korban Mutilasi Curigai Ecky sejak 2019

Menurut Hengki, ada sejumlah harta yang telah diambil alih tersangka. Yakni uang di rekening AHW sebesar Rp 157,8 juta, menyewakan apartemen AHW selama setahun dengan biaya sewa Rp 99 juta, dan menggadaikan sertifikat rumah orang tua AHW sebesar Rp 40 juta. Selain itu, menjual apartemen AHW sebesar Rp 800 juta dan biaya administrasi sebesar Rp 50 juta.

”Total tersangka MEL mengambil Rp 1,1 miliar (Rp 1.146.869.000), dari korban,” papar Hengki.

Sebelumnya ditemukan jasad perempuan berinisial AHW di dalam plastik kontainer di Kabupaten Bekasi pada Kamis (29/12/2022). Setelah polisi melakukan penyelidikan terungkap tersangka merupakan M. Ecky Listiantho yang merupakan teman dekat korban.

”Tersangka MEL membunuh AHW pada 25 Juni 2019 di Apartemen Taman Rasuna Tower 1/33/A dengan cara mencekik,” ucap Hengki Haryadi.

BACA JUGA: Ecky Pacari Angela 6 Bulan, Setelah Itu Dimutilasi

Hengki menjelaskan setelah dibunuh, mayat didiamkan di apartemen selama satu bulan dan untuk menghilangkan bau, MEL menggunakan kopi, membuka pintu kamar mandi dan menyalakan AC dan kipas angin agar baunya tidak menyebar seluruh gedung apartemen. Bulan Agustus 2019, MEL kembali ke apartemen selanjutnya membeli gergaji besi (untuk memutilasi mayat) dan alat pengupas cat (untuk membersihkan lantai yang kotor).

”MEL memutilasi korban menjadi tujuh bagian dalam jangka waktu seminggu,” jelas Hengki.

Hengki merinci jasad AH sempat ditempatkan di tiga lokasi yang berbeda. Tempat pertama di Apartemen Taman Rasuna Tower 1/33/A pada Agustus 2019, kemudian tempat kedua di Kampung Ciketing Asemjaya, Mustikajaya, Kota Bekasi, pada 5 April 2020.

”Tempat ketiga dipindahkan di Jalan Serma Achin Kampung Buaran, RT 01/02 No. 52, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Juni 2021, yang merupakan lokasi penemuan jasad,” ujar Hengki. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin