RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Pengamat politik Ainur Rofiq menyoroti aksi loncat partai politisi senior PKB Kota Bekasi Ustuchri yang pindah partai ke Gerindra untuk pencalegan di Pemilu 2024.
Dia menilai kepindahan Ustuchri dari PKB ke Gerindra tanpa surat pengunduran diri dinilai tak beretika. “Kalau dilihat dari sisi etika. Melihat dari sisi baik buruknya, bukan benar salahnya. Secara etika politik sih sebenarnya tidak baik ya,” ungkap dosen Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi.
Dia menambahkan, etika politik merupakan cerminan kedewasaan sekaligus mengajarkan publik tentang politik sehat. Hengkangnya politisi senior PKB itu menjadi contoh buruk dalam memberikan penghargaan terhadap partai politik yang mengantarnya duduk sebagai anggota DPRD Kota Bekasi tiga periode.
BACA JUGA: Anggota Dewan Ustuchri Loncat Partai ke Gerindra, Begini Respons Ketua PKB Kota Bekasi
“Dia lama di PKB, harusnya ingin pindah partai lebih baik kulonuwun. Ngomong dulu kepada pengurus PKB. Masa yang dulu memberikan ruang dia untuk berkibar kok tiba-tiba ditinggal begitu saja,” ujarnya.
Kendati begitu, Partai Gerindra secara konstitusi tidak salah menerima Ustuchri sebagai anggota. Hanya saja, dia mengungkap dalam perspektif etika.
Kalau mengenai ruang administrasi, memang selama dari pihak Gerindra memberikan ruang sah-sah saja dan tidak masalah seperti itu. Tapi ini persoalannya lebih kepada sisi etisnya, secara hitung-hitungan politik, kepindahan Ustuchri ke Gerindra akan berdampak pada konstituen.
BACA JUGA: Ustuchri Bikin Keki Partai Gerindra Kota Bekasi
“Apakah ada kemungkinan bahwa pendukung PKB bakal minggat ke Gerindra. Ini memang menjadi pertanyaan, tetapi kalau pemilihannya cerdas, mereka tidak akan memilih orang tersebut,” ucapnya. (pay)
