RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ada fenomena menarik yang muncul di bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Ya, fenomena war takjil atau berburu takjil yang juga dilakukan tidak hanya dari umat muslim yang menjalankan ibadah puasa tetapi juga penganut agama lain.
Hal itu dinilai sebagai fenomena yang menggambarkan toleransi dan keindahan yang terjadi di bulan suci Ramadan.
“Saya sangat bangga dengan yang sekarang lagi viral, yaitu takjil war itu adalah salah satu sikap toleran kita sebagai umat muslim kepada agama lain, bahwa momentum bulan ramadan ini sangatlah indah dan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Indonesia Kota Bekasi, Mahmudin.
Di sisi lain, Mahmudin juga menyinggung makna ibadah yang bisa dilakukan generasi muda sehingga dapat memaksimalkan potensi diri dalam hubungannya dengan Allah SWT .
“Anak muda bisa mencontoh ini sebagai muhasabah diri, belajar, memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan keislaman, serta memaksimalkan potensi muda nya untuk menjadi anak muda yang mempunyai nilai,” tuturnya.
BACA JUGA: Tips Menjaga Kesehatan Gigi Anak saat Berpuasa Ramadan
Selanjutnya berkaitan dengan perannya di masyarakat sebagai bagian penting agent kebaikan, perubahan, motivasi dan berdaya guna di masyarakat.
Salah satu contohnya dengan mengadakan program pemberdayaan masjid oleh kegiatan- kegiatan anak muda, seperti takjil on the road, kajian, diskusi keislaman, memberikan bantuan ke masyarakat melalui pemberdayaan zakat fitrah.
Membangun kebersamaan terhadap umat agama lain dalam misi toleransi melalui penyebaran kebaikan-kebaikan, informasi yang bermanfaat dan lainnya.
Sehingga momentum bulan ramadhan ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya, dengan amalan dan perbuatan baik kepada sesama manusia baik sesama umat muslim maupun nonmuslim.
“Generasi muda ini bisa jadi contoh jadi jangan sia-siakan waktu hanya untuk kegiatan tidak bermanfaat,” pungkasnya. (dew)
