RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) membangun polder atau kolam retensi sebagai upaya untuk pengendalian banjir, mengurangi luapan air, serta mengoptimalkan lahan terbuka untuk sumber resapan.
Pembangunan polder tersebut ditinjau langsung oleh Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, bersama Ketua DPRD, BN Holik; Kepala Dinas SDABMBK, Henri Lincoln; Camat Cikarang Selatan, Muhammad Said; dan jajaran perangkat Desa Ciantra, di Perumahan Pesona Ciantra pada Kamis (29/8).
Dedy Supriyadi menjelaskan bahwa pembangunan kolam retensi ini sangat penting karena Pesona Ciantra merupakan daerah cekungan yang membutuhkan banyak serapan air di wilayah hulu untuk mengurangi volume air yang mengalir ke hilir.
BACA JUGA: Penanganan Banjir di Kabupaten Bekasi: Fokus Normalisasi – Bangun Folder Air
“Warga di perumahan ini mengeluhkan banjir setiap kali hujan deras mengguyur dan kondisinya cekung kebawah sehingga harus banyak serapan airnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, pihaknya menerangkan implementasi kolam retensi menjadi perhatian khusus dan langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam mengatasi banjir di beberapa titik serta berfungsi sebagai bagian dari konservasi maupun rencana air baku sehingga akan menjadi multifungsi dalam infrastruktur sumber daya air.
“Salah satu upaya konkret kami adalah untuk mengatasi banjir dan meningkatkan infrastruktur sumber daya air di Kabupaten Bekasi,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menuturkan pembangunan kolam retensi memiliki spesifikasi luas sebesar 1.100 meter persegi, dengan volume daya tampung air 2.775 meter kubik, yang direncanakan rampung pada Desember 2024. Dengan daya tampung tersebut, nantinya air-air yang berasal dari perumahan akan dipompa untuk menuju saluran Sungai Cikadu dan Kali Ulu.
BACA JUGA: Pembangunan Jembatan Penghubung Tiga Desa di Muaragembong Terus Dikebut
Ia menjelaskan, konsep dasar dari kolam retensi adalah menampung volume air ketika debit maksimum di sungai datang, kemudian secara perlahan-lahan mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal.
Secara spesifik kolam retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada di sungai, sehingga potensi over topping yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan luapan sungai tereduksi.
“Kolam retensi kami bangun didasari dengan adanya kelurahan dari masyarakat jika musim penghujan pasti banjir disekitar wilayahnya,” katanya.
Agenda dilanjutkan dengan meninjau Pembangunan Jembatan Jalan Raya Ciantra Desa Ciantra Kecamatan Cikarang Selatan, yang telah dilakukan perbaikan, pelebaran badan jalan dan perbaikan tanggul kali untuk mengatasi adanya banjir.(and/adv)