Berita Bekasi Nomor Satu

PKS Bekasi Harus Kerja Ekstra untuk Pilkada Bekasi dan Jawa Barat

KAMPANYE: Simpatisan dan kader PKS berkumpul mengikuti rapat umum terbuka di Lapangan Multiguna Bekasi Timur pada tahapan kampanye Pemilu 2024. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota dan Kabupaten Bekasi harus bekerja ekstra untuk mempertahankan reputasi partai serta sosok yang diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024. Selain berasal dari Bekasi, Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga akan menjadi kandidat dalam perebutan kursi nomor satu di Tanah Pasundan.

Popularitas Ahmad Syaikhu di Bekasi sudah tidak diragukan lagi. Tokoh yang satu ini telah menjelma menjadi figur penting di level nasional. Perjalanan politik Syaikhu dimulai pada tahun 2013-2018 ketika ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi.

Karir politiknya terus berkembang pesat, dengan terpilih sebagai Anggota DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dari Dapil Jabar VII, yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Ia kembali terpilih dalam Pileg 2024 dari Dapil yang sama.

Kamis (29/8) siang, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie (ASIH) resmi mendaftar ke KPU. Diusung oleh tiga partai yakni PKS, PPP, dan Nasdem. Pasangan ASIH akan bersaing dengan tiga pasangan lain yakni Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan, Acep Adang Ruhiyat – Gitalis Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata – Ronald Surapradja.

“Target khususnya menang. Jadi kita ingin memenangkan di daerah-daerah unggulan kita, termasuk Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Depok, Bandung, termasuk juga di Provinsi Jawa Barat,” ujar Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, usai mengikuti Konsolidasi Struktur dan Kader PKS Untuk Pemenangan Pilgub Jabar dan Pilbup Kabupaten Bekasi, Selasa (10/9).

Menurut Syaikhu, ketidaksinkronan gabungan partai koalisi antara daerah dan provinsi menjadi tantangan tersendiri dalam Pilkada serentak 2024. Namun, ia telah menyampaikan kepada pimpinan-pimpinan partai bahwa koalisi yang berbeda di daerah harus fokus pada pemenangan Pilgub saja.

Misalnya, di Tasikmalaya, koalisi PPP berbeda dengan PKS. Oleh karena itu, saat dirinya turun ke simpul-simpul PPP di Tasikmalaya, ia hanya mengatasnamakan Pilgub saja, tanpa memasarkan calon bupati dan wakil bupati dari PKS. Pada kesempatan ini, Syaikhu menargetkan perolehan suara di Pilgub Jabar minimal 70 persen.

BACA JUGA: Partai Gerindra Kabupaten Bekasi Warning Kader Ingin Maju Pilkada Tak Langkahi Partai

“Insya Allah kalau kita menargetkan kemenangan minimal di 70 persen. Sehingga apa yang kita usung bisa mendapatkan kemenangan,” ungkapnya.

Syaikhu memiliki pengalaman bertarung di Pilkada Jabar pada 2019 lalu, ketika berdampingan dengan Sudrajat. Ia kini telah menyiapkan strategi agar kegagalan sebelumnya tidak terulang.

Untuk visi, misi, dan program-program, Syaikhu mengaku telah menyepakati dengan Ilham Habibie bahwa Jawa Barat memiliki berbagai keunggulan, termasuk SDM, Sumber Daya Alam, serta pusat industri dan perdagangan. Jawa Barat juga memiliki pondok pesantren terbanyak.

“Saya sepakat dengan Kang Ilham, bahwa taglinenya itu Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh. Ini yang kita inginkan, ada rasa kebersamaan di seluruh elemen masyarakat Jawa Barat. Saling menyayangi, saling memberi, saling melengkapi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa menyampaikan, daerah yang dipimpinnya diharapkan mampu memberikan suara signifikan untuk kemenangan pasangan ASIH (Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie) pada Pilkada Jabar 2024. Kemenangan pasangan ASIH di Kabupaten Bekasi menjadi fokus utama, karena merupakan pertarungan marwah partai.

“Ya, itu harga diri kita. Karena yang maju Pak Presiden langsung,” ungkapnya.

Saat ini, komunikasi dengan partai koalisi untuk Pilgub Jabar sudah mulai terjalin. Politisi yang terpilih sebagai wakil rakyat di Kabupaten Bekasi ini mengaku komunikasi dengan pengurus NasDem sudah terjalin.

PKS dan NasDem berkoalisi dalam mengusung pasangan BN Holik-Faizal untuk Pilkada Kabupaten Bekasi. Namun, komunikasi dengan PPP belum terjalin, karena di Pilkada Kabupaten Bekasi kedua partai ini berbeda koalisi.

“Tadi kita sudah berkoordinasi dengan NasDem untuk segera merapikan barisan juga untuk Pilgub. Insya Allah kita solid dengan NasDem, yang belum kita berkoordinasi dengan PPP. Karena di Pilkada Kabupaten Bekasi beda pilihan, tapi tugas pertama kita adalah mensosialisasikan Asih ini di seluruh jaringan kita,” katanya.

Dirinya yakin bahwa pasangan ASIH mampu meraih kemenangan di Kabupaten Bekasi. Meskipun koalisi PKS, NasDem, dan PPP di Kabupaten Bekasi memiliki jumlah kursi yang terbatas PKS 7, NasDem 3, dan PPP 2, dengan total hanya 12 kursi—dirinya meyakini perolehan suara rekan koalisinya akan berlipat ganda di Pilkada Jabar.

“Harapan kita dengan munculnya Pak Ahmad Syaikhu, yang merupakan Presiden PKS, dan memang jaringannya juga sudah cukup besar, suara beliau kemarin di Pileg 130 ribu secara pribadi. Kita berharap dengan modal ini, target kita bisa tiga sampai empat kali lipat dari suara yang memang sudah dikumpulkan antara PKS, NasDem, dengan PPP,” ucapnya.

Hasil maksimal juga ditarget di Kota Bekasi, PKS dan PPP merupakan dua partai yang sama-sama berkoalisi di Pilgub dan Pilwalkot.”Jadi segala kesempatan, segala peluang itu juga sama-sama memenangkan pak Syaikhu dan pak Heri Koswara,” kata Juru Bicara DPD PKS Kota Bekasi, Adhika Dirgantara.

Rencananya akhir pekan nanti konsolidasi pemenangan Pilgub giliran digelar di Kota Bekasi. Pihaknya yakin pasangan ASIH akan memenangkan perolehan suara di Kota Bekasi.”Insya Allah kita sangat optimis,” ungkapnya.

Sisi lain, Ahmad Syaikhu merupakan warga Kota Bekasi. Rekam jejak yang baik kata Adhika, menghasilkan sambutan positif dari masyarakat untuk memberikan dukungannya kepada pasangan ASIH.

BACA JUGA: PKS dan Nasdem Resmi Deklarasi Syaikhu-Ilham di Pilgub Jabar 2024

“Tentu semua lawan adalah berat, tapi kita mempunyai optimisme yang sangat kuat khususnya di Kota Bekasi ini. Tempat dimana pak Syaikhu tinggal, berdomisili, berkarya, bermasyarakat, meninggalkan banyak jejak kebaikan di Kota Bekasi,” tambahnya.

Dalam survei yang dirilis oleh Indo Riset pada pertengahan Agustus lalu, elektabilitas Ahmad Syaikhu memang masih di bawah Dedi Mulyadi dalam simulasi beberapa simulasi usai RK menyatakan tidak akan maju di Jawa Barat.

Dalam simulasi survei berpasangan, elektabilitas Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie berada di angka 8,2 sampai dengan 93 persen membuntuti Dedi Mulyadi yang disimulasikan dengan beberapa nama.

Bukan tidak mungkin calon yang diusung oleh PKS di Pilkada kabupaten dan kota khususnya di Jawa Barat akan mendapat efek ekor jas pada November nanti.

Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah menilai pertarungan Pilgub Jawa Barat bagi PKS bukan sekedar mempertaruhkan nama besar Syaikhu, tapi juga PKS.

Beberapa alasan melatarbelakangi pendapatnya ini, diantaranya adalah jabatan Syaikhu di internal partai sebagai presiden, warga Bekasi, juga kader PKS maju dalam kontestasi Pilbup dan Pilwalkot.

“Ini juga menjadi sebuah pertaruhan untuk memenangkan Pilkada di Kota dan Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.

Nama Syaikhu juga disebut sangat familiar di Bekasi. Terbukti dengan kepercayaan warga Bekasi saat menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi dan Anggota DPR RI.”Saya memprediksi Syaikhu bisa lebih bagus (perolehan suaranya) dibandingkan Dedi Mulyadi atau calon gubernur lainnya,” tambahnya. (pra/sur)