RADARBEKASI.ID, BEKASI – Potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Angka itu berdasarkan hasil survei angkutan Lebaran 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Dari survei tersebut, dijelaskan alasan bepergian jutaan orang tersebut. Sebesar 52 persen beralasan mudik atau merayakan Idulfitri di kampung halaman.
Sekitar 35,2 persen tradisi mengunjungi orangtua atau sanak saudara di kampung halaman dan 10,6 persen memanfaatkan waktu libur Lebaran ke lokasi wisata.
Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,17 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,68 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,48 persen (26,11 juta orang).
BACA JUGA: Cerita Warga Bekasi Mudik ke Solo: Perjalanan 12 Jam, Normal 7 Jam
Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,81 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,44 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,59 persen (32,1 juta orang).
Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), bus 19,37 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,29 persen (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta).
Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya Covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca.
Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 Lebaran atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 Lebaran yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen). (oke)
