Berita Bekasi Nomor Satu

Peran Perguruan Tinggi dan Pemerintah Kota Bekasi Menanggulangi Covid-19

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Fenomena makin meningkatnya pasien Covid-19 di awal 2021, setelah 10 bulan setelah masyarakat belajar new normal life sungguh mengherankan. Di satu sisi kesadaran masyarakat melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) disinyalir makin merata namun anehnya justru jumlah positive Covid-19 dan meninggal dunia juga meningkat. Ada yang keliru apabila melihat fenomena ini. Bagaimana tidak, ratusan triliyun dana telah di gelontorkan pemerintah dan ratusan ribu petugas Tantib, Polisi, Tentara dikerahkan namun justru grafik korban Covid terus menunjukkan meninggi.

Goat Management

Menurut pendapat penulis selama ini cara pemerintah menangani covid pandemi ibarat mengelola gerombolan kambing (goat management) yang dikawal kiri kanan agar kambing mematuhi arah jalannya menuju ke tujuan yang diarahkan penggembala, namun tidak seperti mengawal itik yang cenderung patuh dan disiplin, memanage kambing tidak semudah itu. Ada yang justru berbalik arah dari haluan yang diarahkan, alih-alih mengikuti arahan penggembala. Jadi bayangkan, penduduk dewasa ratusan juta namun yang menjadi pengembala hanya aparatur pemerintah di lini Kantibmas, Polisi, dan Tentara. Tentulah tidak mungkin mengawal gerak masyarakat dengan berbagai kepribadian, kepentingan, dan perlakuan yang heterogen apalagi mereka dihadapkan pula dengan kesulitan ekonomi yang maju salah mundur salah, diam dirumah berarti tidak ada income, sedangkan keluar rumah mau tak mau berisiko terpapar Covid-19.

Community Management

Sebenarnya mengawal mobilitas dan gerakan aktifitas masyarakat akan lebih efektif apabila lebih intens melibatkan organisasi-organisasi komunitas. Dengan pendekatan ini maka tiap komunitas yang memang lebih mengenal dekat dengan anggotanya akan mudah saling asah, asih, asuh dan peduli untuk bergandengan tangan mengatasi Covid-19 dilingkungan mereka selain melalui RT dan RW. Langkah Pemkot Bekasi berkolaborasi dengan APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia) Wilayah IV (Bekasi-Cikarang-Karawang-Purwakarta) merupakan suatu model kerjasama dengan komunitas masyarakat yang patut dicontoh oleh Pemda lain.

Salah satu bentuk kolaborasi Pemkot dengan APTISI IV A dan juga ADI (Asosiasi Dosen Indonesia) Kota Bekasi serta FORDORUM (Forum Dosen, Guru dan Masyarakat) dengan membantu biaya pendidik untuk lebih seribu mahasiswa dengan bantuan dana beasiswa Rp 5 Juta per mahasiswa pada anggaran 2020 baru lalu. Selain telah membantu mahasiswa dan Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah Kota Bekasi, juga telah memungkinkan kolaborasi dengan civitas akademika kampus untuk mengelola komunitas mereka mencegah dan mengurangi dampak Covid-19 sehingga tidak merebak kluster Covid-19 dan pada perguruan tinggi di Kota Bekasi.

Model pengelolaan Covid-19 yang dilakukan Pemkot Bekasi bekerjasama dengan komunitas-komunitas masyarakat akan jauh lebih efektif dibanding dari Pemerintah (daerah) secara “one man show” atau “single fighter” mengawal pandemic Covid-19 yang tak terlihat serta sangat cepat dan mudah tertular.

Vaksinasi Proses

Di tengah “simpang siur” dan berbagai kegalauan masyarakat terkait vaksinasi Covid-19 yang dimulai dari Presiden RI Joko Widodo 12 Januari 2021 bersama sejumlah tokoh lintas sektor dan usia, sangat perlu model Pemkot Bekasi bekerjasama dengan komunitas dijadikan model pula untuk proses vaksinasi.

Sudah barang tentu masyarakat yang tergabung dengan komunitas akan lebih mudah mengelola anggotanya serta ikut mengambil tanggungjawab untuk kesehatan mereka. Menuntun di awal proses vaksin saat ini sangat penting pemerintah mengalokasikan sebagai sumber daya baik berupa sarana, petugas, dan dana operasional kepada komunitas-komunitas sebagaimana telah dilakukan Pemkot Bekasi dengan APTISI, ADI dan FORDORUM.

Syahrul Reza, Lektor Kepala/Dosen Institut STIAMI dan Pendiri KOCIBEK

(Komunitas Cinta Bekasi)

Makmur HS, Lektor Kepala/Dosen Senior STT-Bina Tunggal, Ketua Aptisi IV A

Solverwp- WordPress Theme and Plugin