RADARBEKASI.ID, BEKASI – Membahagiakan orangtua merupakan kewajiban yang harus dipenuhi seorang anak. Hal itu pula dilakukan oleh pelajar bernama Lisda Octaviani.

Siswa kelas XII SMKN 9 Kota Bekasi mengaku, saat SD merupakan pelajar yang malas untuk belajar. Menginjak SMP, dirinya merasakan dari perilakunya tersebut.

“Pas SMP aku ngerasain malu sendiri sama papah dan mamah. Waktu yang aku gunakan itu banyak yang kebuang untuk hal-hal yang gak ada untungnya, padahal orangtua sudah capek buat nyari uang untuk menyekolahkan aku,” ungkap gadis yang kini berusia 17 tahun tersebut.

Dari situ, dirinya mulai mengubah pola pikirnya. Waktunya banyak digunakan untuk belajar, diskusi, dan beribadah. “Kepintaran seseorang itu diukur dari imannya, jadi menurut aku kalau kita berusaha belajar dan doa atau beribadah kita meningkat maka Allah akan menaikkan derajatnya dan ilmunya juga akan menjadi berkah,” jelasnya.

Dari semangatnya belajar, dirinya berhasil meraih peringkat tiga besar di kelas. Hal itu membuat orangtuanya bangga dengan raihan prestasi tersebut. Kedepan, ia akan berusaha meningkatkan prestasi.

“Aku paling senang kalo ngelihat keluarga tersenyum, makanya aku selalu ingin mempertahankan itu. Karena aku tahu saat ini mamah dan papah, masih berjuang buat menyekolahkan aku,” pungkasnya. (dew)