Berita Bekasi Nomor Satu

Fokus Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Esih Sukaesih, Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Bekasi
Esih Sukaesih, Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Bekasi
Esih Sukaesih, Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Bekasi
Esih Sukaesih, Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP Kota Bekasi di bawah kepemimpinan Esih Sukaesih (53), fokus menjalankan program peningkatan mutu pendidik.

Hal itu penting dilakukan agar guru sebagai ujung tombak pendididikan dapat terus menghadapi perkembangan zaman di era revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini.

“Diera transisi masa orde baru yang non-digital dan sekarang ini kita memasuki era digitalisasi, guru harus memiliki keterampilan yang berkembang. Makanya MGMP selalu ada kegiatan untuk meningkatkan mutu,” ungkap perempuan yang sudah berkecimpung dalam dunia Pendidikan selama kurang lebih 25 tahun tersebut.

Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat ini, guru harus mampu menyesuaikan diri dengan mengaplikasikan pembelajaran digital. Jika tidak, akan tertinggal.

“Kita sebagai guru harus ikut lari, bagaimana kita harus bisa mengoperasikan digital dengan berbagai program pembelajaran dan aplikasi pembelajaran,” imbuhnya.

Peningkatan mutu pendidik akan dilakukan oleh MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Bekasi melalui webinar pada 22, 29 Mei dan 5,10 Juni 2021. Dalam webinar dilakukan pendataan guru sekaligus kompetensi guru Bahasa Indonesia.

Dalam webinar para guru akan diajarkan menerapkan metode pembelajaran digital dengan menggunakan komputer maupun gawai. Sementara sebagai fokus pendataan kompetensi guru akan dilakukan praktik pengembangan pembelajaran sastra. Pasalnya, saat ini masih ada beberapa guru yang merasa kesulitan untuk menerapkan pembelajaran sastra kepada siswanya.

Menurutnya, ilmu sastra berbeda dengan ilmu kebahasaan. Ilmu kebahasaan lebih mudah untuk diterapkan dibandingkan ilmu sastra yang harus dilakukan secara praktik. Saat ini,guru masih kesulitan mempraktikkan ilmu sastra. Karena itu, mereka akan diberikan pelatihan menulis puisi dan cerpen.

“Guru harus membuat puisi atau cerpen itu tidak mudah, belum tentu guru yang memberikan tugas kepada siswa untuk membuat puisi atau cerpen itu bisa. Karena saat ini memang masih ada beberapa guru yang kesulitan untuk praktik sastranya, makanya dilakukanlah webiner ini yang akan saya fokuskan kepada praktik sastranya,” tuturnya.

Selain itu, pada akhir webinar MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Bekasi akan merekrut anggota yang melek dengan teknologi informasi. Tujuannya agar bisa mengajarkan guru lainnya.

“Saya akan merekrut anggota yang memang sudah fasih dalam IT, karena saat ini sudah masuk di era digitalisasi. Dimana pengurusnya dulu harus paham, maka nanti secara otomatis anggota lain bisa mengikuti,” pungkasnya.

Mengikuti Jejak Ayah

Esih Sukaesih mengawali kariernya dengan menjadi guru honorer pada 1996. Ia mengajar tak menentu pada sekolah jenjang SD, SMP dan SMA.

Menjadi guru merupakan pilihannya mengikuti jejak Ayahnya yang merupakan seorang guru kemudian menjadi kepala sekolah. Meskipun pada awalnya, ia sempat ingin berlalih profesi untuk tidak menjadi tenaga pendidik.

“Awalnya sempat ingin beralih profesi yang berbeda yaitu ingin menjadi seorang perawat, tetapi karena kendala persyaratan yang waktu itu tinggi badan saya tidak sesuai akhirnya saya kembali untuk menjadi seorang guru,” ungkap Esih.

Pada 1998 dirinya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pada saat itu ditugaskan untuk menjadi seorang guru di SMPN 10 Serang Banten. Tidak lama pada 2002 dipindah tugaskan mengajar di SMPN 5 Kota Bekasi.

Pada dipertengahan tahun yang sama dirinya ditugaskan untuk menjadi guru di SMPN 25 Kota Bekasi hingga 2021. “Ketika menjadi PNS ya saya fokus mengajar di tingkat SMP,” ucapnya.

Pada awal 2021 dirinya dipercaya menjadi Plt Kepala SMPN 55 Kota Bekasi. Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang sebelumnya tidak pernah terfikirkan sama sekali oleh dirinya.

Namun satu pesan yang selalu diingat dari sosok ayahnya yaitu “melangkahlah dikit demi sedikit jangan terburu-buru”. “Saya tidak pernah menyangka sebelumnya bisa sampai ketitik ini, mendapatkan kepercayaan yang cukup besar.

Mungkin karena keaktifan saya dalam organisasi MGMP ini hingga sering sekali diundang untuk menjadi narasumber dalam sebuah pelatihan yang dibuat oleh Kemendikbud,” tuturnya.

Menjadi sebuah romantika yang cukup indah bagi dirinya ketika menjadi guru yang selalu menghadapi berbagai macam karakter siswa. Yang pada dasarnya siswa SMP pada saat itu sedang mencari jati dirinya.

“Saya selalu tersenyum ketika menghadapi berbagai macam karakter siswa, karena saya tahu seumuran mereka itu sedang mencari jati diri. Saya hanya menerapkan disiplin dan tegas kepada mereka, karena itu semua adalah kunci dari kesuksesan,” tukasnya. (dew)

BIODATA
Esih Sukaesih

Lahir Ciamis, 4 Maret 1968

Pendidikan:

  • SDN 2 Cisontrol Ciamis (1980)
  • SMPN Rancah Ciamis (1983)
  • SPG Negeri Tangerang (1986)
  • D3 Keterampilan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga IKIP Jakarta (1989)
  • S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP Siliwangi Bandung (2003)
  • S2 Teknologi Pembelajaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (2008)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin