Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Terhambat Distribusi Vaksin

Illustrasi : Seorang tenaga kesehatan sedang memperlihatkan vaksin untuk disuntikkan kepada masyarakat. ANDI/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Target Herd Immunity atau kekebalan komunal di Bekasi masih jauh dari sasaran. Hingga saat ini, baru 19 persen masyarakat Kota Bekasi sudah menerima vaksin, sedangkan di kabupaten Bekasi baru 18 persen. Percepatan sesuai dengan target ini bergantung pada distribusi vaksin yang diterima dari pemerintah pusat.

Belakangan pemerintah pusat mentarget herd immunity bisa tercapai pada bulan November 2021 dengan sasaran 181 juta orang atau 70 persen dari jumlah populasi. Belum sampai 50 persen masyarakat Bekasi bisa masuk pusat perbelanjaan atau mall, jika wacana sertifikat vaksin untuk masuk ke dalam mall diberlakukan. Rencana ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian belum lama ini dalam keterangan resminya belum lama ini.

Terlebih, sasaran vaksin secara nasional bertambah dari target sebelumnya, menjadi 208 juta jiwa, berikut dengan sasaran vaksin usia 12 sampai dengan 17 tahun. Secara teknis Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengaku hampir tidak ada kesulitan dalam proses vaksinasi, ia menyanggupi menyelesaikan herd immunity sesuai target pemerintah pusat jika distribusi vaksin berjalan lancar guna memenuhi kebutuhan 1,7 juta jiwa di Kota Bekasi.Selama ini ( kendala vaksinasi) hampir tidak ada, yang terkendala selama ini suply vaksinnya,” kata Rahmat, Senin (26/7).

Pada tahap pertama, Kota Bekasi telah memvaksin 366 ribu jiwa, jumlah ini bertambah dengan pelaksanaan vaksinasi tahap dua hingga saat ini. Persediaan vaksin yang dimiliki saat ini masih 184 ribu dosis, vaksin ini rencananya digunakan untuk memvaksin masyarakat Kota Bekasi, termasuk usia 12 sampai 17 tahun.

Untuk vaksin 12 sampai 17 tahun, sasaran yang dipilih oleh pemerintah kota Bekasi adalah siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), meliputi siswa di sekolah negeri, swasta, dan Tsanawiyah, atau 12 sampai 15 tahun. Sementara untuk usia 15 sampai 17 tahun, atau siswa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), ia berencana untuk berkomunikasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, atau gubernur.

“Jadi total (tahap) kesatu dan kedua, kita sudah memvaksinasi 525.860 jiwa,” tambahnya.

Persediaan 184 ribu dosis ini rencananya untuk melaksanakan pemberian dosis pertama kepada masyarakat, sehingga untuk dosis kedua akan diberikan setelah menerima tambahan distribusi vaksin. Kabar terakhir, vaksin jenis AstraZeneca sebanyak 20 ribu dosis akan diterima oleh Kota Bekasi.

Herd Immunity bisa dicapai di Kota Bekasi jika 1,7 juta dari total populasi sebanyak 2,4 juta masyarakat Kota Bekasi sudah menerima vaksin. Ia menyebut saat ini pemerintah Kota Bekasi tengah berlomba dengan waktu dalam mencapai herd immunity sehingga penyebaran virus dapat ditekan.

Aplikasi Peduli Lindungi akan diperkuat oleh Pemerintah Pusat untuk melakukan screening di pusat perbelanjaan, memilah masyarakat yang telah menerima vaksin ataupun yang telah dites. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bekasi mengaku bisa saja wacana syarat sertifikat vaksin untuk masuk pusat perbelanjaan diberlakukan.

Terutama akhir-akhir ini serbuan vaksinasi baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun instansi lain sudah dilakukan. Keluarnya wacana ini, APPBI Bekasi mengaku mendukung ketentuan pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.”Ya bisa-bisa saja sih yang sudah divaksin, tapi tetap dibatasi (pengunjung),” terang ketua APPBI Bekasi, Djaelani.

Terealisasi atau tidak wacana tersebut, Djaelani memperkirakan jika setelah tanggal 2 Agustus pusat perbelanjaan dibuka, maka pengunjung akan tetap dibatasi dalam ketentuan yang dibuat oleh pemerintah.

Sementara ini ia menunggu laju penyebaran Covid-19 di Bekasi menurun di akhir perpanjangan PPKM level empat. Pembukaan pusat perbelanjaan pun diatur ketat pada jumlah pengunjung, diperkirakan pertama dibuka tidak mencapai 50 persen dari kapasitas gedung, sementara hampir selama pelaksanaan PPKM darurat dan level empat, jumlah pengunjung tidak sampai lima persen.

“Kalau di rata-rata di Bekasi ini paling lima persen tidak sampai, karena yang (restoran atau tempat makan) tidak boleh dine in, kebanyakan yang datang itu ojek online,” tukasnya.

Sementara itu di Kabupaten Bekasi baru 18 persen dari 2,4 juta jumlah penduduk yang sudah menerima vaksin,”Kabupaten Bekasi memang datanya (jumlah penduduk) sangat besar tapi jumlah divaksinnya sangat kecil masih perlu ditingkatkan,”kata Penjabat (PJ) Bupati Bekasi, Dani Ramdan saat membuka kegiatan sentral vaksinasi di Stadion Wibawa Mukti, Senin (26/7).

Dani berharap kegiatan sentral vaksinasi ini dapat mempercepat program vaksinasi di Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini dilakukan mulai Senin, 26 Juli hingga Rabu 18 Agustus 2021 untuk dosis pertama dan dosis kedua pada 23 Agustus hingga 13 September bisa menyasar 56 ribu warga.”Target kita akhir Agustus 2021 50 persen atau 1, 2 juta warga sudah divaksin,” ungkap dia.

Menurut dia, vaksin sangat penting untuk membentuk herd immunity, meskipun resiko terpapar masih ada akan tetapi jika sudah divaksin saat terpapar kondisinya jauh lebih baik. “Faktanya orang yang sudah tervaksin memang masih dimungkinkan terpapar terinfeksi tapi daya tahannya lebih baik. 85 persen yang masuk Wisma Atlet yang belum divaksin tapi kalau sudah divaksin kondisinya lebih baik, sebaliknya yang belum harus dirujuk di rumah sakit dan tidak diselamatkan,” katanya.

Sementara itu Analis Bencana BPBD Jabar sekaligus penanggung jawab pelaksanaan sentral vaksinasi, Erwin mengatakan pihaknya menyiapkan 56 ribu dosis vaksin sinovac dalam kegiatan sentra vaksinasi di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Kabupaten Bekasi. Tiap harinya disiapkan 3.000 dosis setiap harinya.
“Jadi tiap harinya disiapkan 3.000 dosis, harusnya sekitar 2.700san dosis sengaja kita lebihkan buat jaga-jaga,” katanya.

Ia menjelaskan, peserta vaksinasi wajib terlebih dahulu melakukan pendaftaran melalui online

bit.ly/bersamakitavaksinasi. Pihaknya juga melayani pendaftaran ditempat dikhususkan bagi kalangan lanjut usia (lansia) dan disabilitas. Jika peserta yang mendaftar vaksinasi tinggi dan melebihi target, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan serta Gubernur Jawa Barat untuk penambahannya.”Makanya kita lihat perkembangannya, apakah bisa ada penambahan dosis vaksin atau seperti apa,” kata dia.(sur/and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin