RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Dalam rangka membangkitkan pertumbuhan ekonomi sekaligus memberikan fasilitas hiburan bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, mulai mempersiapkan uji coba pembukaan sektor pariwisata.
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengungkapkan, adanya kebijakan untuk melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata merupakan tindak lanjut dari pembentukan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dari aspek ekonomi.
“Saya sudah tugaskan Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kabupaten Bekasi, Encep S Jaya, untuk melakukan pengecekan kesiapan pengelola tempat wisata dan memerintahkan jika pembukaan area wisata harus melakukan asesmen terlebih dahulu,” kata Dani, Rabu (8/9).
Menurut dia, perkiraan destinasi wisata yang akan mulai diuji coba oleh Dinas Pariwisata di masa relaksasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 ini belum seluruhnya dibuka. Melainkan, yang sudah siap dan memenuhi syarat dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.
“Destinasi yang akan mulai diuji coba, seperti Waterboom Lippo Cikarang, wisata alam Kawung Tilu,” terang Dani.
Ia berharap, relaksasi pada sektor-sektor tertentu dapat membantu para pelaku usaha dalam hal kebangkitan ekonomi dan PPKM di Kabupaten Bekasi dapat kembali turun menjadi level 2.
“Relaksasi ini mohon dijalankan dengan penuh tanggung jawab, termasuk aspek-aspek protokol kesehatan (prokes) yang telah ditetapkan harus diterapkan. Kami harus buktikan, Kabupaten Bekasi siap untuk turun ke level 2 sehingga lebih banyak relaksasinya,” ujar Dani.
Sementara itu, Pemerintah resmi memperpanjang kebijakan PPKM di Pulau Jawa dan Bali, pada 7-13 September 2021. Kegiatan operasi di pusat perbelanjaan sampai tempat wisata akan dibuka atau diperluas dengan tetap mengikuti prokes.
Selain itu, juga akan dilakukan uji coba pembukaan 20 tempat wisata di kota dengan level 3, dengan penerapan prokes yang ketat, dan implementasi platform PeduliLindungi. Penerapan aplikasi PeduliLindungi, akan dilakukan di daerah luar Jawa-Bali, yang sudah memiliki tingkat vaksinasi dosis pertama minimal 50 persen. (and)
