Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Waspada Hujan Meningkat Hingga Januari

Illustrasi : Minibus menerobos genangan air saat banjir merendam Perumahan Taman Narogong, Rawalumbu Kota Bekasi, Senin (18/10) Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan jalan utama terputus akibat genangan air sedalam 80cm. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Sejumlah perumahan di Kota Bekasi terendam air, akibat hujan yang mengguyur sejak Minggu (17/10) malam hingga Senin (18/10) petang. Pemerintah daerah serta masyarakat, termasuk Kota Bekasi diminta untuk waspada terhadap potensi bencana yang timbul dampak dari fenomena La Nina sehingga intensitas hujan diprediksi meningkat hingga awal tahun.

Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini datangnya La Nina menjelang akhir tahun ini. Perkembangan terbaru suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur disebut menunjukkan bahwa anomali telah melewati ambang batas La Nina dasarian 1 Oktober 2021.

La Nina yang terjadi tahun ini diprediksi relatif sama dengan sebelumnya, berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan 20 hingga 70 persen diatas normal hingga Januari 2022. Peningkatan curah hujan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, sehingga diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi hal ini.

“Agar bersiap segera melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung, ataupun terjadinya badai tropis,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Radar Bekasi, Senin (18/10).

Sementara itu, Deputi Klimatologi, Urip Haryoko menyampaikan hasil pengamatan jejaring stasiun pengamatan hujan BMKG, 19,3 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dasarian satu bulan Oktober. Musim penghujan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Barat bagian selatan.

Wilayah lain di Jawa Barat juga diperkirakan memasuki musim hujan bulan ini, yakni wilayah Jawa Barat bagian tengah. Kewaspadaan lebih tinggi lagi harus dilakukan pada puncak musim penghujan di Bulan Januari dan Februari 2022.

“Secara umum sampai dengan bulan November 2021 nanti diperkirakan 87,7 persen wilayah Indonesia memasuki musim hujan. Kemudian pada akhir bulan Desember 2021, BMKG memperkirakan 96,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan,” paparnya.

Banjir terpantau melanda beberapa titik di Kecamatan Rawalumbu dan Bekasi Timur. Ketinggian air terpantau hingga 60 cm, sehingga tidak jarang kendaraan yang melintas mogok saat melintas di area banjir.

Informasi yang dihimpun oleh Radar Bekasi, selain hujan mengguyur juga disertai angin kencang. Beruntung tidak ada laporan kerusakan maupun pohon tumbang akibat angin kencang.

Sejumlah kegiatan pencegahan banjir sejauh ini belum bisa membuat Kota Bekasi terhindar dari banjir.

Untuk menghadapi musim penghujan, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi menyampaikan bahwa pihaknya berencana untuk mendeklarasikan antisipasi musim hujan. Sejauh ini disampaikan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) telah melakukan pembersihan saluran air.

“Mudah-mudahan curah (hujan) nggak tinggi, terus kondisi saluran sudah di pematusan tidak berdampak pada (luapan air), dan kali Bekasi kan juga sudah dimulai,” paparnya.

Langkah yang selalu dilakukan setiap tahun dengan mengantisipasi banjir diakui salah. Maka tahun ini antisipasi dilakukan menyambut musim penghujan. (Sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin