Berita Bekasi Nomor Satu

Puasa – Idul Fitri dan Character Building

Assoc.Prof. T. Syahrul Reza (Dosen Senior Institut Ilmu Sosial dan Manajemen  "STIAMI"( Institut Stiami) Jakarta,  Founder-CEO ASEAN Lecturer Community (ALC)-  www.aseanlecturer.com.  )

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebagaimana kita ketahui bahwa Sekolah ramadhan yang hanya berlangsung 29 -30 hari sebenarnya Super Camp atau Outbond yang diselenggarakan oleh Allah SWT karena Allah sendiri yang mengatakan bahwa puasa itu untuk-Ku dan Aku sendirilah yang memberi balasannya artinya apabila ibadah-ibadah yang lain jelas pahalanya sudah diberi takaran, dan malaikat diminta untuk mencatat pahala-pahala itu. Sebagaimana kita sholat di masjid mendapat pahala 27 derajat lebih tinggi dari solat sendirian, kemudian orang yang memberi shodaqoh di balas 10 kali dll. Sementara bulan ramadhan Allah SWT tidak memberi tahu berapa banyak balasannya bahkan di prediksi 70 -700 kali ganda , Artinya bahwa puasa itu adalah sekolah atau Super Camp/ Outbound yang luar biasa, yang kita lalui baru saja.

Apabila di sekolah formal atau sekolah berbasis gedung pekarangan, kita mendapat nilai dari guru dalam jumlah tertentu atas prestasi akademik yang kita buat maka prestasi ibadah yang kita lakukan di bulan ramadhan tentu saja nilanya jauh lebih tinggi karena Allah sendiri yang memberi nilai sementara mentor kita dalam melaksanakan ramadhan itu / puasa di bulan ramadhan adalah Rasulullah SAW sendiri, bagaimana cara beliau berpuasa.

Idul Fitri
Pertanyaan yang timbul adalah ketika kita memasuki Idul Fitri yang disebut kembali kepada Fitrah, seharusnya kita bisa mempraktekkan apa yang berlaku di bulan ramadhan pada bulan syawal dan 11 bulan setalah bulan ramadahn sendiri, yaitu bagaimana kita menjaga kesucian hati, menjaga kebersihan pikiran, menjada ke bersihan tata krama dalam berbicara, dalam bersikap, bertindak dan juga bagaimana kita emphati kepada yang kurang secara kemampuan ekonomi kemudian kita juga menjaga lisan dan seterusnya yang semuanya itu sebenarnya di maksudkan membentuk Character Building kita untuk menjalani 11 bulan kemudian dengan apa yang di hasilkan dari Super Camp atau Outbound ramadhan itu.

Karenanya mari kita jaga betul apa yang sudah kita lakukan, kita perjuangkan di bulan ramadhan dan jangan sampai hilang justru tidak sampe 11 bulan, justru baru 10 – 11 hari sudah kembali ke karekter yang semula yang sebenarnya perlu di transformasi dengan karakter baru dari super camp bulan ramadhan.

Character Building
Ada 5 hal yang harus kita perbaiki atau kita jaga konsistensinya.
1, Kecerdasan intelektual kita demgan melihat atau menyadari siapa diri kita, untuk apa kita ada di muka bumi ini, mau kemana dan kita akan membawa bekal apa dst di hari kemudian dan bagaimana menyadari bahwa posisi kita di muka bumi ini hanya bersifat sementara / musafir, sehingga kita cerdas bertindak untuk sesuatu di masa depan.

2. Bagaimana kita menjaga diri dan menjaga harta rejeki kita dari hasil-hasil yang halal. Selama ramadhan yang halal saja yang kita jaga agar tidak di konsumsi pada waktu yang sudah di tentukan, apalagi yang haram tentu saja hal itu harus menjadi bagian prilaku kita di setelah ramadhan.

3. Keinginan kita atau motivasi kita untuk berbagi, karena orang tau di bulan ramadhan orang yang membagikan berbuka puasa pada orang yang sedang berpuasa, maka dia mendapatkan pahala sama seperti pahala orang yang berpuasa, jadi sharing and giving itu haruslah menjadi sebuah life style kita, karena kita tau yang di bawa ke akhirat itu hanyalah apa yang kita investasi kan ketika kita di dunia.

4. Pada idul fitri kita di sarankan untuk saling membuka pintu maaf karena manusia tentu bersifat khilaf, jadi tidak ada yang merasa dirinya lebih baik, lebih alim, atau lebih utama, karena sesungguhnya yang lebih utama itu adalah orang yang berjiwa besar, yang lapang dada, yang mudah memaafkan, karena salah satu ciri orang mutaqin itu adalah mudah untuk memaafkan dan mudah pula untuk meminta maaf apabila khilaf dan minta ampunan apabila melakukan sesuatu kekeliruan dalam syariatnya.

5, Silaturahim, karena silaturahmi adalah nettworking dalam kehidupan kita bermsyarakat, berkomunitas.

Jadi makna puasa dan idul fitri dalam kaitan dalam charakter building adalah satu kesatuan yang terangkai dengan sebuah siklus bagaimana kita menjalani kehidupan secara manusiawi , humanity dan secara community.

Semoga bermanfaat. (*)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin