Berita Bekasi Nomor Satu

Komunitas Belajar Dibutuhkan untuk Selesaikan Masalah Pembelajaran

BERDISKUSI: Sejumlah guru SDN Jatiasih X Kota Bekasi berdiskusi terkait penilaian pembelajaran siswa yang variatif dalam implementasi Kurikulum Merdeka.  DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Sekolah di Kota Bekasi yang menerapkan Kurikulum Merdeka telah membentuk komunitas belajar. Komunitas ini dibutuhkan dalam mendukung guru dan tenaga kependidikan untuk berdiskusi dan menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka.

Kepala SMAN 1 Cikarang Pusat Sayuti mengatakan, pihaknya secara bertahap tengah membangun komunitas belajar bagi guru dan tenaga kependidikan secara internal.

“Komunitas belajar ini dibangun atas implementasi dari Kurikulum Merdeka sehingga saat ini sekolah saya sudah menerapkan hal tersebut secara bertahap, ” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (29/11).

Menurut Sayuti, beberapa hal didiskusikan dalam Komunitas Belajar tersebut. Yang masih terus dibahas terkait permasalahan penilaian pembelajaran.

“Penilaian pembelajaran karena memang hal baru dan komponen penilaiannya cukup variatif,” ucapnya.

Teknik penilaian dalam implementasi Kurikulum Merdeka meliputi Observasi, Kinerja, Projek, Tes Tertulis, Tes Lisan, Penugasan, dan Portofolio. Dikatakannya, belum semua guru memahami teknik penilaian dalam implementasi Kurikulum Merdeka tersebut.

BACA JUGA: Pemahaman Kepala Madrasah Terkait Kurikulum Merdeka Perlu Diperkuat

“Dalam diskusi ini kami bisa menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga terjadi lah pemahaman dan implementasi yang sama tentang penilaian tadi,” katanya.

Menurutnya, akan terasa sulit jika pemahaman dan kemampuan guru berbeda-beda. Akan tetapi akan terasa mudah jika semua guru mau belajar dan memahami bersama.

“Jadi yang kami lakukan saat ini adalah dengan cara diskusi dan melakukan pendampingan kepada guru-guru,” ucapnya.

Terbukti dalam diskusi bersama dengan menyatukan pemahaman yang sama terkait penilaian dalam implementasi Kurikulum Merdeka, saat ini guru sudah dapat memahami sistem penilaian dalam  yang cukup variatif tersebut.

“Mereka sudah dapat memahami dan sudah ada diskusi yang berhasil kami selesaikan, jadi menurut saya komunitas belajar ini memang sangat dibutuhkan sekali bagi sekolah,” katanya.

BACA JUGA: P2M Dosen Prodi Pendidikan Biologi UNJ, Beri Pelatihan Kurikulum Merdeka

Selain permasalahan penilaian pembelajaran, dalam komunitas belajar ini para guru masih mendiskusikan terkait penerapan kurikulum, penerapan pembelajaran, tindak lanjut pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.

Sementara, Kepala SDN Jatiasih X Kota Bekasi Sadiah mengungkapkan, bahwa secara perlahan komunitas belajar dibangun untuk menyatukan pemahaman yang sama kepada seluruh guru.

“Alhamdulillah sekolah saya sudah mulai membangun komunitas belajar ini untuk guru, karena memang pemahaman yang sama oleh guru harus terbangun dalam ruang lingkup sekolah,” tuturnya.

Dikatakan, permasalahan penilaian pembelajaran implementasi Kurikulum Merdeka menjadi salah satu pembahasan dalam komunitas belajar. Menurutnya, karena memang terdapat beberapa guru yang belum paham dan enggan mencari tahu. “Ini kami diskusikan bersama agar seluruh guru memiliki pemahaman yang sama,” ujarnya.

BACA JUGA: Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri di Kota Bekasi Belum Optimal

Setelah diskusi, beberapa guru yang merasa acuh kini sudah mulai memahami bahwa penerapan penilaian dalam implementasi Kurikulum Merdeka sangat penting.

“Sedikit demi sedikit guru sudah mulai berusaha untuk mau memahami beragam penilaian pada penerapan implementasi Kurikulum Merdeka, jadi memang membutuh dorongan serta diskusi secara berkala,” tuturnya.

Menurutnya melalui diskusi ini guru dapat mengeluarkan pendapat dan permasalahannya ketika di kelas. Dengan demikian, diskusi ini dianggap ampuh untuk memperbaiki sistem pembelajaran siswa di sekolah.

“Diskusi secara internal sesama guru itu ternyata memang sangat ampuh sekali, dari diskusi ini ada masalah yang bisa kami selesaikan dan bisa kami lakukan perbaikan,” ucapnya.

Selain itu, pembahasan lain yang akan menjadi bahan diskusi selanjutnya. yakni proses pembelajaran di kelas dalam penerapan implementasi Kurikulum Merdeka.

“Permasalahan lain akan kami coba bahas dalam diskusi, jadi kami harap beberapa permasalahan bisa diselesaikan bersama-sama dengan seluruh guru di sekolah,” pungkasnya. (dew)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin