RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tiga hari berlalu, sosok yang mengubah kalimat selamat datang menjadi kalimat umpatan di Running Tex masih menjadi misteri. Sejumlah pihak meminta peristiwa ini diusut tuntas lantaran telah merusak nama baik lembaga negara, baik kementerian Agama (Kemenag) maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Diketahui, peristiwa ini terjadi di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, disusul beberapa jam berikutnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D Bantargebang. Keduanya mengirimkan pesan serupa dengan kalimat Plt Wali Kota Bekasi Bobrok.
Sampai dengan kemarin, peristiwa di dua lokasi tersebut dipastikan tidak dilakukan dengan sengaja, dan oleh petugas di kedua lokasi. Peristiwa ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk diusut.
“Saya kira apapun kita serahkan yang berwenang, karena kan perlu pendalaman barang bukti dan sebagainya,” kata Plt Wali Kota Bekasi belum lama ini.
Satu hari berselang, Pemkot Bekasi meminta kepada seluruh perangkat daerah untuk melakukan pengecekan dan penelusuran peristiwa dugaan peretasan Running Text, serta menonaktifkan sementara Running Text dan video Tron di Kota Bekasi.
Hal serupa diharapkan tidak terulang kembali, perangkat daerah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan serta sistem keamanan.
Pihak UPT Asrama Haji Bekasi telah melaporkan peristiwa ini, baik secara lisan maupun tertulis kepada Polres Metro Bekasi Kota pada Jum’at (26/5) sore.
“Di Jumat sore kita sudah mendatangi Polres Metro Bekasi membuat laporan. Jadi kita sudah buat laporan tertulis ditujukan kepada Kapolres Metro Bekasi Kota, intinya kita mohon ada tindak lanjut terkait masalah ini,” ungkap Pranata Humas Asrama Haji Bekasi, Fitsa Baharuddin, Minggu (28/5).
Peristiwa di Asrama Haji Bekasi menjadi perhatian Kemenag RI, sederet pejabat diketahui telah mendatangi Asrama Haji Bekasi untuk mengklarifikasi dan mengetahui penyebab peristiwa Kamis (25/5) itu.
Pagi kemarin, pihak UPT kembali mendatangi Polres Metro Bekasi Kota, dalam waktu dekat petugas kepolisian akan datang langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan UPT Asrama Haji Bekasi.
“Pagi tadi kita juga sudah mendatangi lagi Polres Metro Bekasi, beliau akan mengirim tim, nanti akan terjun menyelidiki kasus ini,” tambahnya.
Terpisah, Badan Bantuan Advokasi Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan Kota Bekasi juga ikut menyoroti peristiwa ini. Hari ini rencananya BBHAR akan mendatangi Polres Metro Bekasi Kota untuk meminta peristiwa vandalisme diusut tuntas.
Aksi vandalisme dalam Running Text beberapa waktu lalu dinilai menyerang kehormatan dan wibawa Plt Wali Kota Bekasi. Peristiwa yang terjadi pekan kemarin dinilai mengandung unsur pidana Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), tepatnya pasal 27 dan pasal 45 ayat E.
“Dengan kata-kata Plt bobrok itu kan ada kerugian immaterial, dimana merusak dan menyerang yang beliau bangun selama ini. Itu artinya sudah memenuhi unsur-unsur dari pada pencemaran nama baik melalui ITE,” ungkap Ketua BBHAR PDI Perjuangan Kota Bekasi, Harris Hutabarat.
Harris mencatat ada beberapa perbuatan melawan hukum dalam peristiwa tersebut. Diantaranya masuk ke dalam sistem atau mengubah konten running text tanpa izin, serta melontarkan kata-kata bernada fitnah dan ujaran kebencian kepada Plt Wali Kota sebagai lembaga negara.
“Jadi menurut kami, karena ini sudah viral, pasti polisi sebagai pihak yang berwajib sudah melakukan langkah awal. Makanya Senin kami akan mendatangi kantor polisi untuk menguatkan hal tersebut,” tambahnya.
Kasi Humas Polres Metro Bekasi, Kompol Erna Ruswing membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pihak UPT Asrama Haji Bekasi untuk berkonsultasi. Ia memastikan kasus ini tengah didalami pihak kepolisian.
“Jadi sedang di cek dulu, tapi kita sudah dalami dan sudah ditangani oleh Reskrim Polres,” ungkapnya. (sur)
