RADARBEKASI.ID, BEKASI – Harga sayur mayur di sejumlah pasar tradisional Kota Bekasi pada awal 2024 tak kunjung stabil. Kondisi ini disebabkan karena adanya keterlambatan distribusi pasokan dari produsen. Tingginya intesitas hujan juga membuat sejumlah komoditas sayuran mengalami gagal panen.
Kenaikan harga terjadi pada sayuran jenis cabai, bawang, tomat hingga kentang.
“Untuk pekan pertama di awal tahun 2024 memang ada kenaikan dan penurunan harga. Dan itu berlangsung fluktuatif pada beberapa jenis komoditas,” kata Kepala Seksi Perdagangan pada Disperindag Kota Bekasi, Eko Wijatmiko kepada Radar Bekasi, Kamis (11/1).
Saat ini, sambung Eko, keterlambatan distribusi dari pemasok terjadi karena para petani menemui kendala dalam menghadapi musim hujan.
“Karena di musim penghujan petani tidak ke ladang karena cuaca tidak bagus, kalau bawang putih keterlambatan impor barangnya,” jelasnya.
Data rekapitulasi harga sepekan terakhir yang didapat Radar Bekasi, saat ini harga cabai merah keriting perkilogramnya Rp80.000-, cabai rawit merah Rp90.000-, cabai merah besar Rp90.000-, bawang merah Rp44.000-, bawang putih Rp44.000-, tomat merah Rp28.000-, dan kentang Rp16.000-,.
BACA JUGA: Disperindag Gencar Gelar “Petarung Keling”
Disperindag kota Bekasi sejauh ini terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap jalur distribusi sejumlah komoditas utama. Sehingga, lanjut Eko, pihaknya turut menjaga harga sejumlah komoditas tersebut.
“Kami terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap distribusi barang dan harga bahan pokok,” terangnya.
Terpisah, salah seorang warga yang ditemui di Pasar Baru Bekasi, Durohman mengatakan, dirinya sudah terbiasa dengan kondisi harga yang tidak stabil yang kerap berlangsung pada awal tahun.
“Saya terakhir belanja di pekan terakhir Desember 2023. Saya belanja banyak untuk stok beberapa bahan dagangan. Memang agak kaget mendapati harga sayuran di awal Januari ini,”” ucapnya.(dew)
