RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat menyambut baik kehadiran Biskita di jalanan Kota Bekasi. Pada hari pertama uji coba rutenya, kemarin, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), fokus memantau kenyamanan, ketepatan, keselamatan, dan keamanan Biskita dalam melayani penumpang.
Radar Bekasi, kemarin, sempat mencicipi layanan Biskita. Kenyamanan tentu saja langsung didapatkan lantaran Biskita menggunakan armada bus yang baru. Dimana semilir udara sejuk dapat dirasakan di seluruh bagian dalam bus.
Perlu kembali diingatkan, jika ingin menumpangi Biskita maka penumpang harus mempersiapkan E-Money. Meskipun masih berada pada tahapan uji coba, penumpang harus tetap menempelkan kartunya ke alat transaksi (TOB). Tenang saja, selama enam bulan ke depan, saldo E-money penumpang tak akan berkurang karena layanan Biskita masih digratiskan.
Selama masa ujicoba layanan bus akan dievaluasi secara berkala. Total ada 40 item yang akan dinilai, mulai dari pengemudi, sarana, layanan, hingga manajemen operator.
“Ada rapornya, jadi kalau dari 40 (item) itu terpenuhi 30, dia (operator) akan didenda. Karena ini diikat dengan kontrak layanan, mau tidak mau operator harus melayani dengan baik,” kata Direktur Angkutan BPTJ, Tatan Rustandi, Kamis (29/2).
Layanan BTS ini kata dia, merupakan layanan transportasi modern, semua sistem pelayanan berbasis digital. Contohnya transaksi pada saat penumpang mengakses layanan transportasi ini, tidak boleh dilakukan secara tunai, harus cashless atau non tunai.
“Sistem Tapping ini dapat dilakukan dengan menggunakan e-money di empat bank, bank pemerintah plus BCA,” ucapnya.
BACA JUGA: “Mari Kita Coba Biskita!”
Setelah enam bulan pertama, pihaknya akan mengkali tarif yang akan diberlakukan, dengan menyesuaikan kemampuan dan daya beli masyarakat. Seperti apa yang saat ini berjalan di Bogor, BTS ditarif Rp4 ribu, sisanya disubsidi oleh pemerintah.
Transportasi merupakan salah satu sektor yang harus dibenahi di Jabodetabek menurutnya. Dapat dilakukan dengan cara modernisasi layanan angkutan umum, terutama wilayah Bodetabek, BTS adalah bagian dari sistem transportasi Jabodetabek.
Oleh karenanya, BISKITA Trans Bekasi Patriot dirancang terintegrasi dengan stasiun LRT Jabodetabek. Pada koridor ini, BISKITA Trans Bekasi Patriot terintegrasi dengan stasiun LRT Bekasi Barat.
Dengan begitu akan memudahkan masyarakat Bekasi berpergian ke daerah sekitar seperti Jakarta menggunakan LRT. Sosialisasi akan terus dilaksanakan secara masif kepada seluruh elemen masyarakat di awal operasi.
“Enam bulan (pertama) ini akan kita dorong supaya (animo masyarakat) bagus. Kalau tidak bagus nanti kita kaji dengan pak Kadis, mungkin pola rutenya seperti apa,” tambahnya.
Tatan meyakinkan, fasilitas yang dimiliki oleh bus ini akan memberi kenyamanan, ketepatan, keselamatan, dan keamanan kepada masyarakat.
BACA JUGA: Sopir Angkot K-11 Bantargebang-Bekasi Hadang Ujicoba BISKITA Trans Bekasi Patriot
Sementara itu Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar menjelaskan bahwa rute Vida – Summarecon dipilih lantaran hasil kajian menunjukkan memiliki potensi penumpang yang tinggi, mengintegrasikan bus dengan stasiun LRT, dan menyatukan layanan di wilayah Utara dan Selatan Bekasi. Panjang rute bus tercatat Vida – Summarecon 17,1 km, dan Summarecon – Vida 16 km, dengan total 47 titik pemberhentian.
“Ke depan apabila layanan ini dikembangkan pada koridor lain, akan dilakukan kajian serupa,” ungkapnya.
Selama beroperasi mulai pukul 05:00 WIB sampai 21:00 WIB, seluruh aspek teknis diawasi secara ketat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan melaksanakan pengawasan terhadap layanan BTS dan melaporkannya kepada BPTJ.
“Teknis-teknis seperti itu diikat secara ketat di standar pelayanan minimal,” tambahnya. (sur)
