Berita Bekasi Nomor Satu

Uang Gaji Guru di Sekolah Islam Cikarang Barat Hilang Digasak Maling

ILUSTRASI: Pengendara melintasi YPPI Al-Muthmainnah di Desa Mekarwangi Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Rabu (4/12). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Yayasan Penyelenggaraan Pendidikan Islam (YPPI) Al-Muthmainnah di Desa Mekarwangi Kecamatan Cikarang Barat kehilangan uang sebesar Rp8 juta. Sedianya, uang tersebut untuk membayar gaji guru honorer pada November ini.

Aksi pencurian terjadi pada Jumat (29/11), saat seorang pria tak dikenal yang mengenakan batik dan mengendarai sepeda motor Honda Beat terekam CCTV memasuki dan meninggalkan lembaga pendidikan tersebut sambil membawa tas berisi uang.

BACA JUGA: Pemkab Bekasi Tak Siapkan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis 2025

Staf Tata Usaha YPPI Al-Muthmainnah, Setiawan, membenarkan kejadian tersebut. Saat kejadian, ia sedang tertidur di ruangannya.

Setiawan terbangun karena suara temannya yang menegur seorang pria tak dikenal membuka laci mejanya. Setiawan pun mengecek meja kerjanya dan mendapati laci tempat penyimpanan barang-barangnya terbuka.

“Saya lihat laci meja sudah dalam kondisi terbuka, sedangkan teman saya yang ada di sini dia posisinya sudah terdiam seperti kena hipnotis diam bengong aja. Saya periksa meja, dia keluar, dikejar keluar udah gak ada, teman saya masih bengong aja di sini. Saya tepok baru dia sadar,” tuturnya, Rabu (3/12).

Setiawan menjelaskan, sebelum memasuki ruang guru, terduga pelaku sempat berbincang dengan penjaga kantin sekolah. Akibat kejadian ini, gaji guru untuk November lenyap.
“Yang diambil itu sebagian besar honor guru untuk November ini, kurang lebih nominalnya Rp 8 juta. Karena sebagian guru udah ada yang ambil,” katanya.

Kejadian pencurian ini, lanjut Setiawan bukan kali pertama. Sebelumnya, sebanyak 10 unit laptop untuk ujian para murid, beberapa telepon seluler, dan uang tunai juga hilang digondol maling.
BACA JUGA: Pj Bupati Bekasi Imbau Masyarakat Tidak Biarkan Orangtua Lansia Tinggal Sendirian

Setiawan menduga pelaku merupakan orang yang sudah mengetahui seluk-beluk sekolah ini. Pakaian terduga pelaku yang mengenakan batik dan celana bahan membuat petugas sekolah tidak curiga karena ia terlihat seperti tamu.

“Ini kejadian sudah yang ketiga kalinya. Tahun sebelumnya, ada dua kali kejadian. Sebelumnya yang hilang itu laptop 10 unit, handphone sama uang tunai tabungan. Kayaknya bukan orang jauh, karena udah paham lingkungan posisi di sini lagi sepi dan ramainya,” ucapnya.

Atas kejadian ini, pihaknya baru melaporkan ke pihak yayasan dan kepala sekolah. Namun belum membuat laporan kepolisian.

“Sementara kami melaporkan ke pihak yayasan dan kepala sekolah dan sudah melaporkan ke Bimaspol setempat nanti masih menunggu konfirmasi,” tandasnya. (ris)