Berita Bekasi Nomor Satu

Menko Luhut Resmikan Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Senilai Rp556,2 Miliar di Cikarang

PERESMIAN: Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berbincang dengan President Director untuk Indonesia & Papua New Guinea CCEP, Jorge Escudero saat peresmian PT Amandina Bumi Nusantara, pabrik daur ulang botol plastik PET di kawasan GIIC Desa Cicau Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Rabu (8/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meresmikan PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina) yang didirikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan Dynapack Asia. Pabrik daur ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) senilai investasi Rp556 miliar ini berlokasi di kawasan Greenland Internasional Industrial Center (GIIC) Desa Cicau Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, Selasa (8/2).

Investasi pabrik miliaran rupiah untuk produksi PET daur ulang (recycled PET/rPET) ini tidak hanya akan mengurangi penggunaan plastik murni (virgin PET) yang merupakan bahan baku utama botol kemasan, tetapi juga mampu menurunkan emisi karbon yang bilamana dibandingkan dengan penggunaan bahan baku PET dari plastik murni. Saat ini, Amandina mampu memproduksi 25 ribu ton rPET per tahun, dimana hal ini akan memberikan kontribusi yang nyata dalam mengatasi persoalan sampah plastik di Indonesia.

Pada hari yang sama, CCEP Indonesia dan Dynapack Asia bersama-sama meluncurkan organisasi nirlaba, Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija Foundation). Yayasan ini akan membantu dalam hal pengadaan bahan baku plastik daur ulang lokal bagi Amandina serta memberikan dukungan penting bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup komunitas pengumpul sampah informal, berupa pekerjaan yang berkesinambungan, bantuan sosial, praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, serta dukungan pendidikan bagi anak-anak para pekerja.

Dalam kesempatan ini, Menko Marves memuji usaha CCEP Indonesia dan Dynapack Asia dalam mempromosikan sistem closed-loop yang disebut akan memacu ekonomi sirkular dan membantu mengatasi masalah lingkungan saat ini. Dirinya berharap para pelaku industri lainnya untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi sirkuler secara closed- loop.

Dikatakannya, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik. Kerjasama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

“Percepatan pelaksanaan program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dapat dilaksanakan secara bergotong royong oleh semua pihak, yang hal ini merupakan bagian landasan negara kita, yaitu Pancasila. Saya berharap, Amandina dan Yayasan Mahija akan memainkan peran pentingnya dalam mengatasi masalah sampah sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan dan sosial melalui sistem closed-loop sirkular ekonomi,” ungkap Menko Marves Luhut.

BACA JUGA: Apresiasi Pemerintah Propinsi Jawa Barat kepada Coca-Cola Europacific Partners Indonesia atas Konsistensi dan Komitmen Berkelanjutan Bersama Masyarakat dan Komunitas

President Director untuk Indonesia & Papua New Guinea Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Jorge Escudero menekankan pentingnya pendekatan closed-loop, melalui metode pengelolaan sampah kemasan plastik dari botol menjadi botol kembali, yang dapat mengurangi kebutuhan material plastik baru dan menjadikannya sebagai kemasan plastik yang bernilai untuk jangka waktu yang panjang.

Dirinya juga menggarisbawahi komitmen CCEP Indonesia dan Dynapack Asia melalui Amandina dan Yayasan Mahija dalam memastikan pengumpulan sampah kemasan botol paska konsumsi secara bertanggung jawab diselenggarakan dengan mengimplementasikan prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) serta pengolahannya secara tepat.

Langkah ini akan menghasilkan botol berkualitas tinggi dan ‘food- grade’ yang aman untuk digunakan kembali, sekaligus mendorong penggunaan kemasan yang berkelanjutan dengan dampak minimal yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

“Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional, serta meningkatkan penghidupan yang layak dan memberikan kesempatan bagi pekerja pengumpul sampah dan masyarakat. Dengan langkah ini, kami ingin menginspirasi tindakan nyata dan investasi lebih lanjut dalam inisiatif pengumpulan dan upaya daur ulang yang bermanfaat bagi lingkungan dan penguatan kapasitas masyarakat,” tambah Jorge.

BACA JUGA: Komitmen Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Wujudkan Masyarakat Mandiri dan Lingkungan Hidup Asri

CEO Dynapack Asia, Tirtadjaja Hambali  menyampaikan, Dynapack Asia merasa terhormat dapat bermitra dengan CCEP Indonesia dalam menghadirkan solusi sirkularitas plastik yang menggaris bawahi komitmen kami terhadap pengemasan yang berkelanjutan.

Dengan memastikan pengumpulan yang bertanggung jawab diintegrasikan ke dalam rantai pasokan pengumpulan sampah botol plastik dan memprioritaskan keamanan kondisi kerja dan standar hak asasi manusia, kami membantu mewujudkan visi kami tentang masa depan yang sirkular dan memberikan dampak positif, satu botol setiap kali.

“Kami berharap ini hanyalah permulaan dari banyak inisiatif berkelanjutan lainnya dalam upaya kami untuk mewujudkan sirkularitas plastik,” pungkasnya.

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, fasilitas daur ulang botol plastik ini memberikan dampak positif bagi Kabupaten Bekasi dalam rangka melestarikan dan menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik.

“Artinya ada pengelolaan sampah khusus botol plastik PET, terlebih pabrik ini telah terkoneksi dengan 50 bank sampah. Kami akan meningkatkan produktivitas bank-bank sampah sehingga daya serap sampah plastik bisa lebih besar dan tidak masuk ke TPA,” ungkap Dani. (oke)