RADARBEKASI.ID, SULAWESI TENGAH – Kepolisian Resor (Polres) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas bus yang masuk jurang di Kilometer 4 Toboli.
”Olah TKP ini bagian dari penyelidikan penyebab Bus Rappang Marannu bernomor polisi DP 7604 KA yang jatuh ke jurang,” kata Kapolres Parigi Moutong AKBP Yudy Arto Wiyono seperti dilansir dari Antara, Kamis (4/5/2023).
Dia menjelaskan, belum bisa memastikan apakah peristiwa kecelakaan tunggal itu murni akibat rem blong. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah penyelidikan guna memperoleh informasi akurat.
BACA JUGA: Bus Berpenumpang 30 Santri Jatuh ke Jurang di Sulteng, Segini Korbannya
Pada proses olah TKP, polisi melakukan pengamatan terhadap bekas ban kendaraan tersebut di aspal hingga mengukur kedalaman jurang. Termasuk memeriksa secara detail komponen bangkai bus.
”Kami telah membentuk tim dalam penanganan peristiwa ini,” terang Yudy Arto Wiyono.
BACA JUGA: Pasutri Pengendara Motor di Kampung Sawah Korban Tabrak Lari, Terpental Hingga 2 Meter
Dia menambahkan, pasca peristiwa nahas itu bangkai bus belum dievakuasi dari dasar jurang. Polisi masih berkoordinasi dengan perusahaan otobus (PO) terkait mengingat proses evakuasi membutuhkan peralatan khusus.
”Butuh alat derek khusus karena jurang cukup dalam dan ini membutuhkan waktu. Diupayakan proses evakuasi secepatnya dilakukan supaya tidak menjadi tontonan masyarakat maupun dari sisi keamanan bus jangan sampai ada komponen-komponen yang hilang,” tutur Yudy.
Dari peristiwa itu, tiga korban meninggal dunia atas nama Muhamad Rizky Pratama warga Provinsi Riau, Gustian Erlangga asal Palembang (Provinsi Sumatera Selatan), dan Muhamad Fathir asal Manado (Sulawesi Utara). Ketiga jenazah dijemput keluarga masing-masing di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sulteng untuk dimakamkan di daerah asal.
BACA JUGA: Ini Daftar Korban Kecelakaan Maut Sultan Agung
Bus milik PT Rappang Marannu membawa 29 guru magang dari Pondok Modern Darussalam Gontor Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menuju Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Ittihadul Ummah Kabupaten Poso.
”Korban meninggal dunia tiga orang. Sudah dikomunikasikan dengan keluarga korban, jenazah dijemput keluarga masing-masing,” terang Yudy Arto Wiyono.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (3/5/2023) sekitar Pukul 21.30 wita di kilometer 4 Toboli jalur Kebunkopi. Bus membawa 33 penumpang santri termasuk sopir dan kernet.
BACA JUGA: Avanza Kecelakaan Beruntun di Jombang, Anak 8 Tahun Terpental ke Sungai
Bus melintas dari arah Kota Palu menuju Pesantren Gontor di Kabupaten Poso. Bus hilang kendali lalu masuk jurang akibat rem blong. Untuk korban luka dirawat di Rumah Sakit (RS) Anuntaloko Parigi di Ibu Kota Kabupaten Parigi Moutong.
Kepala Subseksi Operasi dan Siaga SAR Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu Andi Sultan menambahkan, proses evakuasi oleh tim SAR gabungan cukup menyita waktu karena korban berada di dasar jurang.
Proses evakuasi dilakukan sekitar tiga jam oleh tim SAR gabungan atau dimulai sekitar pukul 21.45 hingga Pukul 01.30 wita dengan menggunakan alat evakuasi khusus.
BACA JUGA: Cerita Siswa Selamat dari Kecelakaan Maut Sultan Agung
”Korban dievakuasi ke RS menggunakan ambulans. Tim SAR gabungan sebanyak 30 orang terdiri atas personel Pos SAR Parigi, personel Polres Parigi Moutong, personel Babinsa, dan sisanya potensi SAR,” papar Andi. (jpc)