Berita Bekasi Nomor Satu

Respons Istana Soal Kritik Pedas BEM UGM ke Jokowi

Baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan pintu masuk UGM. Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespons kritik pedas Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM UGM) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, BEM UGM menyentil Jokowi dengan memajang baliho Presiden ketujuh RI itu di depan gerbang masuk kampus yang berada di Jogjakarta tersebut.

Baliho Jokowi dengan tinggi sekitar dua meter tersebut bertuliskan “Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan”.

BACA JUGA: Gielbran BEM UGM Pasang Baliho Jokowi Mirip Orba, Ini Kesamaannya

Foto pada baliho itu menggambarkan dua wajah Presiden Jokowi yang dibedakan oleh penutup kepala sangat mencolok, yakni caping atau topi petani dan mahkota raja.

Nah, Ari menilai kritikan ataupun pujian kepada penyelenggara negara merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi.

Namun, dia menyampaikan bahwa kritik sebagaimana dilontarkan pihak BEM UGM terhadap kinerja Presiden Jokowi mesti diuji dengan argumentasi sesuai fakta.

BACA JUGA: Pernyataan Mantan Ketua KPK Soal Dugaan Intervensi Presiden Kasus E-KTP, Begini Tanggapan Jokowi

Menurut Ari, setiap kinerja pemerintah menghasilkan tanggapan beragam dari masyarakat, ada yang merasa tidak puas, puas, bahkan sangat puas.

“Coba cek saja penilaian lembaga-lembaga survei terhadap kinerja presiden,” ucap Ari saat dikonfirmasi Antara, Sabtu (9/12/2023).

Selain itu, katanya, bisa dicek juga bagaimana aktivitas Presiden Jokowi yang lebih sering turun ke lapangan dan mendengarkan suara masyarakat.

Ari mengatakan kritik yang disampaikan sebagai upaya menarik perhatian atau membangun opini di tengah kontestasi politik Pemilu 2024 dengan kepentingan elektoral juga sah-sah saja untuk dilakukan.

“Akan tetapi, semua opini itu harus diuji dengan argumentasi, dengan fakta, dengan bukti,” tuturnya.

Meskipun demikian, semua masukan baik pujian ataupun kritik menurutnya akan selalu menjadi ‘vitamin’ untuk meningkatkan kinerja pemerintahan sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (jpnn)