Berita Bekasi Nomor Satu

BMPS Kota Bekasi: 700 Siswa Belum Bersekolah

Sekretaris BMPS Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly
Sekretaris BMPS Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi menyampaikan, terdapat ada 700 siswa belum bersekolah hingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berjalan memasuki pekan ke empat. Data tersebut didapat dari hasil analisis.

Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan kekhawatiran yang berkembang belakangan ini. Sekretaris BMPS Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly, menjelaskan bahwa data jumlah siswa tersebut dianalisis berdasarkan jumlah siswa yang bersekolah di Kota Bekasi selama tiga tahun terakhir. Tidak ada penambahan yang berarti dalam tiga tahun terakhir, berkisar di angka 32 ribu.

BACA JUGA: BMPS Kota Bekasi Jamin Sekolah Swasta Masih Bisa Terima Siswa Baru

“Kalau kita mengacu pada data empiris (3 tahun terakhir), maka yang belum menentukan sekolah saat ini hanya 700 siswa,” katanya.

Jumlah lulusan SD sederajat tiga tahun terakhir konsisten di angka 44 ribu. Di luar siswa yang melanjutkan di SMP negeri dan swasta, terdapat siswa yang melanjutkan pendidikannya di MTs, pesantren, dan siswa yang pindah ke luar daerah.

Terkait dengan 700 anak ini, pihaknya telah menyiapkan narahubung yang bisa diakses oleh masyarakat maupun orangtua siswa yang kesulitan untuk masuk ke sekolah swasta. Narahubung tersebut tersebar di lima sub rayon meliputi 12 kecamatan di Kota Bekasi.

“Surat sudah kita siapkan untuk ke Disdik, kita siapkan narahubung di setiap rayon. Jadi kalau ada orangtua atau masyarakat yang kesulitan masuk swasta bisa menghubungi,” tambahnya.

BACA JUGA: Sekretaris BMPS Ungkap Dugaan Ratusan Siswa Titipan Dipaksa Masuk ke Sekolah Negeri  

Data siswa tiga tahun berturut-turut di sekolah negeri dan swasta masing-masing tercatat sebanyak 18.478 di SMP negeri dan 12.804 di SMP swasta pada tahun ajaran 2021/2022. Tahun berikutnya 19.062 siswa diterima di SMP negeri, dan 12.818 di SMP swasta.

Tahun 2023/2024, siswa yang diterima di SMP negeri sebanyak 19.274 siswa dan SMP swasta 13.437 siswa. Selain itu terdapat siswa yang telah melanjutkan sekolah di Mts negeri dan swasta sebanyak lima ribu siswa, melanjutkan pendidikan ke pesantren sebanyak 3 ribu siswa, dan 10 persen lainnya pindah ke luar kota.

Tahun ini tercatat siswa yang diterima di SMP negeri sebanyak 17 ribu, sementara SMP swasta sebanyak 14.800 siswa.

“Totalnya sudah hampir 32 ribu. Tahun lalu yang bersekolah di negeri dan swasta juga 32 ribu,” terang Wakil Ketua BMPS Kota Bekasi bidang Kemandirian Organisasi dan Keuangan, Marno.

Sekolah swasta menyanggupi untuk menerima siswa tersebut sesuai dengan kondisi mereka. Dari total 700 siswa tersebut, maka satu SMP swasta akan menerima dua sampai tiga orang siswa.

Tahun 2023 lalu, jumlah siswa di 56 SMP negeri tercatat sebanyak 56 ribu, dengan rata-rata 45 siswa per kelas.

BACA JUGA: BMPS Kota Bekasi Minta Ubah Isi MoU dengan Disdik

Sementara di 248 SMP swasta hanya 18 ribu siswa, dengan rata-rata 21 siswa per kelas. Data-data ini lah yang mendasari BMPS memberikan rekomendasi kepada Disdik Kota Bekasi untuk membatasi jumlah siswa per kelas.

“Atas dasar itu kami memberikan rekomendasi kepada dinas pendidikan untuk memperbaiki mutu pendidikan Kota Bekasi. Salah satunya kebutuhan belajar anak terpenuhi,” tambahnya.

Merespon kritikan yang datang bertubi-tubi, Sekertaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana menyebut bahwa Pemkot Bekasi telah bekerjasama dengan sekolah swasta.

“Yang penting anak di Kota Bekasi tidak ada yang tidak sekolah. Apalagi akibat tidak memiliki biaya, dan alasan apapun,” katanya.

Warsim menyampaikan bahwa tidak sebandingnya kuota SMP negeri dengan lulusan SD sederajat membuat tidak semua lulusan SD bisa ditampung di sekolah negeri.

Akhir-akhir ini beberapa kelompok masyarakat hingga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bertanggungjawab terhadap siswa yang belum bersekolah. Kebijakan pendidikan harus berpihak kepada masyarakat kecil. (sur)