Berita Bekasi Nomor Satu

Menjadi Teman Rasulullah di Surga

Kepala SDIT Baitul Halim, Achmad Muwafi, Lc
Kepala SDIT Baitul Halim, Achmad Muwafi, Lc

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Allah swt akan memberikan ganjaran pahala yang banyak bagi orang yang mencintai anak-anak yatim, menyayangi, menyantuni serta berbuat baik kepada mereka. Di dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 2 Allah swt berfirman, “Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesunggunya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu adalah dosa besar.”

Menurut syariat Islam bahwa yang dimaksud dengan anak yatim adalah seorang anak yang telah ditinggal mati oleh ayahnya sebelum ia menginjak usia baligh. Dengan demikian batas seorang anak disebut dengan yatim ketika anak tersebut telah baligh dan menjadi dewasa.

Nabi Muhammad saw bersabda, “Saya dan orang yang memelihara anak yatim dengan baik ada di surga bagaikan ini, seraya beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan beliau merenggangkannya sedikit kedua jarinya itu.” (HR. Bukhari)
Para Ulama menjelaskan bahwa orang yang mengasuh dan memelihara anak-anak yatim dengan baik telah dijamin masuk surga serta akan menjadi teman Rasulullah saw di dalam surga.

Dikisahkan, pada suatu hari ada seorang laki-laki yang datang kepada baginda Nabi Muhammad saw mengeluhkan atas hatinya yang keras. Kemudian Nabi Muhammad saw bertanya: “Sukakah kamu, apabila hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi?. Lalu Nabi Muhammad saw memerintahkannya supaya mengasihi dan menyayangi anak-anak yatim, mengusap muka mereka, serta memberi makan dan minum niscaya hati akan menjadi lunak dan kebutuhannya akan dipenuhi oleh Allah swt.

Al-Quran juga menjelaskan adanya larangan memakan harta anak yatim dengan cara yang zalim. Allah swt berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An-Nisa:10).

Ayat ini memberikan peringatan yang keras serta bahayanya bagi orang-orang yang menganiaya anak-anak yatim. Orang yang memakan harta anak-anak yatim dengan alasan yang tidak dibenarkan menurut syariat Islam, bahkan ia menggunakan harta tersebut untuk kepentingan sendiri serta berlebih-lebihan dalam penggunaannya, maka ia telah memakan makanan yang haram, dan perbuatannya ini akan mengantarkan masuk ke dalam api yang menyala-nyala yaitu neraka.

Ya Allah, berilah aku rizki dan karunia-Mu berupa kasih sayang terhadap anak-anak yatim, pemberian makan dan minum dan penyebaran salam serta pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu. Wahai Tempat Berlindung bagi orang-orang yang berharap. Amin. (*)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin