RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bekasi melakukan validasi ulang terhadap para saksi, yang sebelumnya sudah menjalankan tugasnya pada Pemilu 2019 lalu. Pasalnya, ketika validasi selesai akan ada pelatihan kembali untuk para saksi, guna menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustofa mengatakan, partai yang dipimpinnya masih mempunyai data saksi pada Pemilu 2019 lalu. Sehingga untuk sekarang setiap pengurus ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sedang mendata ulang para saksi di setiap kecamatan maupun desa, yang jumlahnya sekitar 7000 lebih, sesuai jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Bekasi.
“Kita masih punya data saksi yang lama, masih lengkap. Nanti kita validasi, setiap DPC sedang mendata ulang para saksinya. Jumlahnya sesuai TPS, sekitar 7000 lebih” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (12/7/2022).
Menurutnya, validasi ulang yang dilakukan para pengurus untuk memastikan keberadaan para saksi, karena khawatir ada yang sudah pindah, dan sebagainya. Menurutnya, akan ada tambahan saksi di beberapa titik, yang sebelumnya tidak saksi. Selain itu, kemungkinan besar saksi-saksi tersebut sudah ada yang pindah dan sebagainya.
“Sekarang sedang kita validasi ulang, karena ada yang meninggal, pindah, mangkanya setiap DPC sedang memvalidasi ulang Mungkin hanya masih ada sedikit tambahan,” katanya.
Menurutnya, keberadaan saksi sangat penting, karena istilahnya pasukan utama partai adalah saksi pada saat pemungutan suara. Maka dari itu, para saksi akan diberikan pelatihan kembali. Walaupun sebenarnya sebagian besar dari mereka sudah pada paham tugasnya masing-masing.
“Nanti ada training saksi ulang, walaupun sebagian besar dari mereka sudah pada paham. Tapi kita mengingatkan kembali, karena ada beberapa yang harus dirapihkan. Saksi buat kita sangat penting,” ucapnya.
Sementara untuk persiapan verifikasi, partainya akan diperiksa terlebih dulu oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Barat. “Pekan ini kita akan diperiksa oleh DPW untuk persiapan verifikasi, takutnya ada yang kurang,” ungkapnya. (pra)
