RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi, kembali melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dugaan tindak pidana korupsi terkait gratifikasi yang melibatkan salah satu unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi.
“Saya dipanggil lagi oleh Kejari untuk menandatangani pernyataan yang sudah disampaikan dan telah disumpah. Bahwa apa yang sudah saya sampaikan itu benar adanya, serta tidak merubah keterangan,” ujar Ketua Umum LSM Lembaga Independen Anti Rasuah (Liar), Noval kepada Radar Bekasi, Kamis (7/9).
Menurut dia, seharusnya yang bersangkutan bisa lebih kooperatif untuk menyerahkan dua unit kendaraan Pajero dan BMW, yang diduga hasil gratifikasi.
“Kalau tidak ada masalah, seharusnya diserahkan saja, nanti kan bisa dibuktikan melalui perspektif hukum,” beber Noval.
Sebagai pelapor, Noval meyakini oknum Pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi, berinisial SL, yang terlibat dalam tindak pidana korupsi terkait gratifikasi, sudah cukup ada bukti yang disampaikan beserta keterangan kepada Kejari. Salah satunya adalah, berupa foto-foto kendaraan serta adanya sejumlah saksi kuat yang dapat membuktikan, adanya tindak pidana korupsi terkait gratifikasi.
“Kalau tidak cukup bukti, kami tidak akan berani melaporkan. Oleh sebab itu, kami mengapresiasi adanya proses hukum yang saat ini sedang berjalan, dan sudah masuk dalam penyidikan Kejari Kabupaten Bekasi,” terang Noval.
Sementara itu, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Kabupaten Bekasi, Ronald Thomas Mendrofa membenarkan, sejumlah saksi kembali dilakukan pemanggilan. Hal itu dilakukan, guna untuk melengkapi keterangan, supaya lebih jelas dalam mengambil keputusan.
“Sejumlah saksi saksi masih kami lakukan pemanggilan secara estafet. Dari keterangan tersebut, kami akan melakukan pengkajian untuk menentukan langkah selanjutnya,” beber Ronald. (and)
