RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi menemukan potensi penambahan daftar pemilih khusus (DPK) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Pemilu 2024.

Potensi tersebut dimungkinkan terjadi lantaran sejumlah pemilih dari luar Kota Bekasi, yaitu para perantau bakal mencoblos di Kota Bekasi.

Potensi tersebut dapat terjadi pada Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK). Untuk itu Bawaslu akan konsen mengawasi data pemilih dari DPTb dan DPK.

BACA JUGA: ODGJ di Kota Bekasi Bakal Punya Hak Pilih Pemilu 2024, KPU: Datanya Tunggu yang Sembuh

“Bawaslu Kota Bekasi prioritaskan terlebih dahulu DPTB dan Daftar DPK, sesuai amanat peraturan dan perundangan yang berlaku,” ungkap Choirunnisa Marzoeki Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat pada Bawaslu Kota Bekasi, Kamis (28/12/2023).

Terkait kerawanan DPTb dan DPK, sambung Choirunnisa, Bawaslu telah melakukan pemetaan. Terutama, para pemilih yang ingin mencoblos di Kota Bekasi tetapi kesulitan pindah memilih. Hal itu dimungkinkan terjadi karena Informasi yang sangat terbatas dalam prosesnya ataupun karena ketidaktahuan calon pemilih dengan ketersediaan kuota surat suara yang terbatas.

“Jadi ada potensi penambahan DPK pasca penetapan DPT. DPK ini adalah pemilih yang tidak masuk daftar dalam DPT dan juga tidak masuk dalam DPTB,” ujarnya.

BACA JUGA: 200 ODGJ Pasien Galuh Kota Bekasi Bakal Nyoblos di Pemilu 2024

Kemudian, lanjut dia, kerawanan hak pilih calon pemilih yang sudah meninggal setelah penetapan DPT. Jenis yang ditetapkan DPT dari bulan Juni sampai Februari pasti saja ada potensi orang yang sudah meninggal dalam rentan waktu tersebut.

“Kami imbau dan instruksi kepada panwascam agar melakukan pemetaan di masing-masing setiap kecamatan dan kelurahan,” tandasnya. (pay)