RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ilham Akbar Habibie, putra dari Presiden ke-3 Indonesia B.J. Habibie, sekaligus Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, mengadakan kunjungan khusus ke Pesantren Bustanul Wildan dan Pesantren Baitul Aqrom. Dikenal dengan integritasnya di bidang teknologi dan pendidikan, Ilham Habibie memiliki visi besar untuk membawa perubahan positif bagi Jawa Barat, menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, dan menghormati tradisi lokal.
Di Pesantren Bustanul Wildan, Ilham Habibie disambut hangat oleh pimpinan pesantren dan tenaga pendidik. Beliau terlibat dalam diskusi mengenai pentingnya pendidikan inklusif serta berdialog tentang tantangan dan harapan dalam memajukan pendidikan di lingkungan pesantren.
Saat berkunjung ke Pesantren Baitul Aqrom, Ilham Habibie juga menyempatkan diri berbagi cerita mengenai pengalamannya berkuliah di luar negeri, serta memotivasi para santri agar terus bersemangat menuntut ilmu dan mempersiapkan diri sebagai generasi yang berdaya saing.
“Kuliah di luar negeri bisa direncanakan. Yang harus disiapkan adalah mental, karena kita akan dihadapkan pada budaya yang berbeda. Tapi selalu ingat, selama kita mempersiapkan diri dan memanfaatkan kesempatan, lalu berupaya, pasti ada hasilnya. Serahkan saja hasilnya pada yang Maha Kuasa,” ujar Ilham Habibie, yang disambut tepuk tangan meriah dari para santri.
BACA JUGA: Menggali Kekayaan Budaya, Ilham Habibie Kunjungi Rumah Batik Lembang
Ilham Habibie menegaskan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berakhlak mulia.
“Jawa Barat ini sudah lengkap, memiliki banyak pondok pesantren dan industri yang melimpah. Saya percaya kolaborasi antara IMTAQ dan IPTEK akan mampu menyelesaikan berbagai masalah dan membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.
Sebagai Calon Wakil Gubernur, Ilham Habibie berkomitmen mendukung pengembangan pendidikan berbasis pesantren. Ia meyakini bahwa sinergi IMTAQ dan IPTEK akan menghasilkan sumber daya manusia unggul yang siap berkontribusi bagi daerah dan bangsa. (*)
