Berita Bekasi Nomor Satu

Ahmad Syaikhu, Simbol Keteguhan Politik Santun

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sepanjang hari Senin (5 Oktober 2020), Ahmad Syaikhu ramai diberitakan media massa. Kisah terpilihnya menjadi Presiden PKS periode 2020-2025, saya sebut mengalahkan kontroversi pengesahan RUU Cipta Kerja di DPR RI. Hampir semua media menayangkan sosok pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, itu.

Tentu saja, kita semua mengucapkan selamat atas pencapaiannya dalam karir politik. Ia adalah refresentasi politik santun. Tidak pilih pilih teman, bawaannya tenang, tutur katanya menyejukkan.

Saya ingat saat bertamu ke rumah dinas wakil walikota Bekasi, ketika masih menjabat sebagai wakil dari Walikota Rahmat Effendi. Suguhan kopi hitam makin menghangatkan obrolan kami sepanjang siang hari, itu.

Tak lama, telepon genggamnya bunyi. Ia berdiri dan bergegas ke kamar yg terletak di belakang ruang tamu. Beberapa saat, ustadz (begitu saya memanggilnya) muncul. Maaf ya, Ibu saya sedang sakit ucapnya.

Hati saya berbisik, betapa bahagia Ibunda dalam pengabdian seorang anak yang tak pernah merasa besar di hadapannya. Singkat cerita, Ibunda Nafiah binti Thohir wafat hari Jumat 7 Juni 2018, saat ustadz Syaikhu sedang dicalonkan sebagai Wakil Gubernur Jabar.

Setiap hajatnya selalu diawali dengan meminta restu Ibunda. Ini kerap terlihat dari fotonya yang mencium tangan Ibunda di beberapa kesempatan. Seperti saat dicalonkan sebagai wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Sudrajat, maupun saat diajukan mendampingi Anies Baswedan di DKI Jakarta.

Pada beberapa kesempatan, Ahmad Syaikhu menyebutkan bahwa restu ibunda adalah sumber kekuatan spiritual dalam gerak politiknya. Bakti luhur sebagai anak menjadikannya pribadi yang kuat. Saat pemilihan gubernur Jabar 2018 lalu, ia mengagetkan semua lembaga survei dengan menduduki peringkat kedua perolehan suara terbanyak melampaui calon petahan Deddy Mizwar. Ia tampil dengan tagline kekinian, pasangan Asyik (Sudrajat-Syaikhu).

Seiring perjalanan waktu, tagline Asyik bertransformasi secara cepat menjadi lembaga pendamping kelompok usaha kecil mikro menengah (UMKM). Ia mendirikan Asyik Preneur dengan hastag #BikinUsahaItuAsyik. Lembaga nirlaba ini aktif memberikan pelatihan, pendampingan, serta membuka akses pasar bagi pelaku UMKM di Jawa Barat. Dalam wawancara saya dengannya, Ahmad Syaikhu menceritakan bahwa cita cita Asyik Preneur adalah mendorong kemandirian masyarakat dalam bidang ekonomi.

Jalan panjang politk Ahmad Syaikhu terekam dengan baik. Eksistensinya sebagai politikus santun terus melekat meski berganti tempat dan situasi, ketika menjadi Ketua DPRD Kota Bekasi, Wakil Walikota Bekasi, calon wakil gubernur Jabar, calon wakil Gubernur DKI Jakarta, dan kini mengemban amanah besar sebagai Presiden partai opisisi di Negeri ini.

Keteguhannya di jalan politik adalah hasil ikhtiar panjang. Ketika meninggalkan pekerjaannya sebagai Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), ia dengan jujur memgembalikan seluruh fasilitas yang sudah diperoleh.

Beberapa kali stafnya bercerita. Ketika diundang dalam kegiatan Dinas, ia kerap bertanya apa ini hak sah saya, ketika panitia menyedorkan ongkos perjalanan dinas. Jika bukan, ia mengembalikannya dengan alasan tak ingin melanggar hak orang lain.

Karirnya jernih. Ia selalu harmonis dengan pasangan politiknya. Dengan Rahmat Effendi misalnya (walikota Bekasi), ketika saya tanya berbagai perihal kebijakan pemerintah Kota Bekasi pada medio 2013-2018 silam, ia tak punya niat sedikitpun mendahului atasannya itu. Saya menunggu disposisi Pak Wali, Tidak enak saya melangkai beliau (Rahmat Effendi), begitu kalimat kalimat yang seringkali terucap. Sungguh, beruntung walikotanya ketika wakilnya selalu mengedepankan kesantunan dalam berpolitik.

Setahun ini, Ahmad Syaikhu sibuk sebagai kegiatan parlemen. Semenjak terpilih jadi wakil rakyat di Senayan, ia memecahkan rekor penjaring aspirasi terbanyak kepada masyarakat di daerah pemilihannya (Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta), lebih dari 200 kali kunjungan dan penjaringan aspirasi. Semua usulan masyarakat diakomodir dan diselesaikan dalam waktu cepat.

Pergolakan politik di DPR RI tidak lepas darinya. Pada awal masuk Senayan, Ahmad Syaikhu mengisi Komisi 2 yang membidangi Pemerintahan. Setengah tahun berjalan, Ia bergeser ke Komisi 5 yang membidangi Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Beberapa rekannya dilegislatif bertanya perihal berapa uang yang dikeluarkan untuk pindah dari komisi kering ke komisi basah?. Komisi kering adalah istilah komisi minim sumber finansial, sementara komisi basah adalah kaya sumber finansial alias banyak proyek.

Proses perpindahan komisi ini terkonformasi oleh stafnya. Bahwa, sang ustadz dipercaya oleh DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk duduk di Komisi 5 karena memiliki keteguhan dalam berpolitik, tidak mudah dirayu. Ia tidak mengenal politik uang.

Kesederhanaan tercermin pada putra pasangan KH Ma,some bin Acoelkahir-Nafiah, ini. Rumah pribadinya di Perumahan Antara, Pondok Gede, Kota Bekasi, adalah hunian tipe 45. Tak memiliki garasi luas, sehingga ruang tamu sekaligus berfungsi untuk parkir motor di malam hari. Tamu yang datang ke rumahnya di pagi hari, kerap menyaksikan sang ustadz mengeluarkan motornya sebelum mempersilahkan masuk.

Pada akhir obrolan kami di kantor wakil walikota Bekasi, pada awal Februari 2017 lalu, sop kambing adalah menu makan favorit, menutup pertemuan kala itu. Selamat bertugas Ustadz, mengemban amanah sebagai Presiden PKS periode 2020-2025. (*)

Dosen Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi


Solverwp- WordPress Theme and Plugin