RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kabupaten Bekasi berada di urutan 58 dari 85 kabupaten/kota sebagai daerah kategori rawan tinggi dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IPK) 2024 yang dirilis oleh Bawaslu RI.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Dani Ramdan menegaskan, hal itu harus diwaspadai agar status rawan tinggi bisa diantisipasi. Tentunya dengan upaya-upaya pencegahan secara masif dari sejak sekarang.
“Bentrokannya kemungkinannya dua, pertama antara kandidat dan kedua SARA (suku, agama, ras dan antar golongan,Red) karena bisa memecah persatuan dan kesatuan. Untuk mencegah itu, kami akan mempersiapkan strategi-strategi secara bersama-sama,” ucap Dani usai meresmikan kantor Bawaslu Kabupaten Bekasi, baru-baru ini.
Dani menegaskan, pihaknya akan melibatkan seluruh partai untuk memberikan pendidikan politik. Dengan demikian, pemilih maupun konstituennya bisa menjaga kondusifitas dan menghargai perbedaan.
“Sosialisasi yang terus menerus kepada pemilih pemula dan masyarakat. Kita juga melibat partai untuk bertanggungjawab untuk menjadi sarana pendidikan politik, bukan hanya mengumpulkan suara,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bawaslu RI Khawatirkan Kampanye Hitam Sebarkan Hoaks dan Politisasi SARA
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan
menggencarkan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024.
“Sekarang kita sudah mulai di setiap kesempatan walaupun belum secara resmi, karena tahapan baru verifikasi partai politik, kemudian data pemilih, calon anggota. Tetapi gaung mengenai Pemilu itu sudah kita sampaikan dari sekarang,” ujar Dani.
Saat mendekati Pemilu 2024, pihaknya akan melibatkan seluruh instansi, seperti camat dan lurah atau kepala desa untuk ikut mensosialisasikan.
“Nanti menjelang hari H, kita ada patroli (woro-woro) untuk memberitahu tanggal pelaksanaan pemungutan suara, lokasi pemungutan suara, dan tata tertib pemungutan suara,” ungkapnya. (pra)
