Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Calhaj 2023 Didominasi Lansia

: Gubernur Ridwan Kamil dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat melepas Calon Jemaah Haji Asal Jawa Barat di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Senin (27/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sesuai jadwal pemberangkatan jemaah haji, minggu ini adalah pekan terakhir pemberangkatan jemaah dari Asrama Haji Bekasi. Tahun ini Calon Jemaah Haji (CJH) dibatasi usianya 65 tahun, dengan situasi ini maka diprediksi jemaah haji akan didominasi usia sepuh (Lansia) pada tahun 2023.

Total 17 ribu CJH Jawa Barat yang diberangkatkan tahun ini. Jumlah ini disebut membuat Provinsi Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah jemaah haji terbesar dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

Tantangan disebut akan lebih besar pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2023, hal ini dilatarbelakangi oleh pembatasan usia yang dilakukan tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada saat melepas 410 CJH.

“Sehingga kemungkinan tahun depan banyak sekali yang sepuh-sepuh masuk ke daftar haji. Oleh karena itu kita akan melihat adaptasi pasca pandemi ini untuk menyiapkan normalisasi yang terjadi di tahun depan,” ungkapnya, Senin (27/6).

Tantangan lain adalah masa tunggu CJH di wilayah Provinsi Jawa Barat tercatat 32 tahun. Maka, bagi masyarakat yang mendaftar tahun ini akan mendapat giliran di tahun 2054.

Emil menyebut bahwa tahun ini pemerintah telah melayani CJH dengan maksimal, lokasi CJH Provinsi Jawa Barat telah diperjuangkan sejak jauh-jauh hari. Disampaikan bahwa jarak penginapan jemaah asal Provinsi Jawa Barat dari Masjidil Haram sekira 500 meter, paling jauh 1.500 meter.

Kali ini, Ridwan Kamil langsung yang akan memimpin jemaah haji Jawa Barat. Rencananya Emil akan bertolak ke tanah suci pekan depan.

“Saya kira itu yang menjadi laporan update hari ini, ditambah saya pribadi berangkat menjadi tamu kerajaan Saudi. Saya, istri, dan Zahra ikut ya dalam berhaji tahun ini, mohon doanya juga mudah-mudahan semua dilancarkan,” tukasnya.

Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto yang ikut mendampingi Ridwan Kamil meminta kepada CJH untuk mempersiapkan dan menjaga kesehatan. Ia mengingatkan tren kasus Covid-19 sedang mengalami peningkatan meski tidak signifikan, sehingga Protokol Kesehatan (Prokes) harus tetap dijaga.

“Umumnya Calhaj sudah harus siap berangkat dalam keadaan sehat jasmani dan juga rohani, pak Gubernur tadi mengatakan bahwa Pemprov Jabar sudah memastikan pelayanan berjalan dengan baik, tinggal fokus saja buat ibadah,” ungkapnya.

Persiapan lain yang tidak kalah penting adalah untuk melindungi diri dari cuaca panas, seperti sunblock. Berbagai persiapan ini disebut perlu untuk menjaga pelaksanaan ibadah haji berlangsung lancar sampai jemaah kembali ke tanah air.

Sementara itu, tahun ini jamaah haji asal Indonesia pun mendapat perlakuan yang istimewa juga ketika berada di Tanah Suci, baik Madinah maupun Mekkah. Salah satunya, ketika hendak berbelanja di pasar rupiah yang menjadi mata uang asing boleh digunakan untuk bertransaksi.

Salah satu Tim Pendamping Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) JKS4 Kota Bekasi Nani Nuraini, mengaku, mata uang rupiah itu dikenal dengan nama uang Jokowi. Adapun saat hendak berbelanja di pasar, uang rupiah bisa digunakan untuk bertransaksi. Bahkan, diakui Nani, jamaah haji Indonesia akan lebih diistimewakan saat berbelanja, karena kerap diberikan diskon oleh pedagang.

“Jadi, disini itu uang rupiah disebutnya uang jokowi, sehingga kalau jamaah Indonesia itu belanja biasanya ditawarkan bisa pakai uang rupiah. Jadi, misalnya kalau belanja apalagi kita bisa gunakan bahasa Arab Insya Allah itu banyak Tahfidz atau diskon dari pedagang di sini,” kata Nani kepada Radar Bekasi, Senin (27/6).

Menurutnya, dibandingkan jamaah haji yang berasal dari negara lain, jamaah Indonesia merasakan lebih istimewa, karena tidak hanya saat berbelanja di Pasar tapi berbagai hal lain pun demikian. “Artinya, jamaah tidak perlu khawatir karena kita itu sudah terkenal di Tanah suci,” ungkapnya.

“Jadi, kalau misalnya kita mau belanja baju (bahasa Arab), terus dijawab pedagang 50 real (kam 50 riyal). Dan kalau kita lihat itu 50 real murah, karena kalau dikalikan Rp 4.000 harganya jadi Rp200. 000. Makanya, enakan pakai uang jokowi, sehingga kalau pakainya uang jokowi kita bisa nawar ke mereka, misal kalau harga baju ini pantesnya adalah 100rb uang jokowi. Lalu, penjual bilang uang jokowi 100rb atau 150rb boleh,” terangnya.(Sur/mhf)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin