Berita Bekasi Nomor Satu

Bupati Bergenre Blusukan

DIKERUBUNGI ORMAS: Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menemui anggota salahsatu organisasi massa (ormas) di Kantor Bupati Bekasi Desa Sukamahi Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – ‘Blusukan’ adalah salah satu gaya kepemimpinan yang selama ini melekat pada Dani Ramdan. Hal itu ia lakukan tiada lain untuk mengetahui permasalahan secara langsung serta kondisi masyarakat.

Kepada Radar Bekasi, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi ini menilai penting terjun langsung untuk dapat mengambil keputusan sebagai cara menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.

Sebagai  seorang birokrat, pria berkaca mata ini justru dipercaya menduduki jabatan politik yakni kepala daerah. Bahkan bukan hanya sekali atau dua kali, tapi tiga kali jabatan penjabat kepala daerah. Yaitu Pj Bupati Pangandaran pada 2020. Dia menakhodai daerah berpantai indah itu selama dua bulan dua minggu.

Kemudian, tepatnya 7 Juli 2021, giliran Kabupaten Bekasi yang dipimpin Dani. Pria kelahiran Garut 1 Desember 1970 ini dilantik sebagai penjabat bupati menggantikan bupati sebelumnya, Eka Supria Atmaja yang meninggal dunia.

Kemudian pada 23 Mei 2022, Dani kembali dilantik sebagai Penjabat Bupati Bekasi untuk kali kedua. Dengan catatan tersebut, suami dari Ria Sabaria ini menjadi birokrat yang menduduki jabatan kepala daerah sebanyak tiga kali pada dua daerah berbeda.

“Ya mungkin ini satu-satunya sampai tiga kali. Bahkan di Bekasi sampai dua periode walaupun sebagai penjabat,” kata Dani.

Dani memang dikenal sebagai pejabat yang ramah kepada media. Ayah dua anak ini selalu menyempatkan diri melayani pertanyaan wartawan pada berbagai kesempatan.

Pada sisi lain, gaya kepemimpinannya pun mendapat apresiasi positif dari warga. Bahkan belum lama ini Sekretaris Kementerian Dalam Negeri turut mengapresiasi kinerjanya.

Dani dinilai sebagai pemimpin yang gercep pada keluhan-keluhan warga. Hampir saban hari Dani terjun ke lapangan, mengecek langsung berbagai persoalan yang terjadi.

Diantaranya, jalan yang hancur, carut marut pengelolaan sampah, sampai pengangguran dan kemiskinan ditangani melalui kendalinya langsung. Dengan kerja yang cepat dan akurat, Dani sepertinya berusaha membenahi secara perlahan dari berbagai sektor.

Namun, pekerjaan rumah Dani tidaklah mudah. Dalam lima tahun, Kabupaten Bekasi telah berganti lima bupati. Derasnya pergantian pimpinan membuat roda pemerintahan di Kabupaten Bekasi tidak berjalan maksimal. Waktu pun habis oleh adaptasi, koordinasi hingga rekonsiliasi.

“Ini menjadi tantangan saya, satu tahun awal ini dengan momentum peringatan Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke 72 tahun ini dapat memberikan semangat kerja dan juang bagi seluruh element. Tanpa kerjasama saya tidak bisa berhasil untuk memajukan Kabupaten Bekasi dari seluruh sektor,” ucapnya. (and)

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin