Berita Bekasi Nomor Satu

Bekasi Musim Kemarau, Warga Kedung Pengawas Babelan Ini Justru Kebanjiran, Ini Penyebabnya

Banjir 6-10 cm sejak Senin (4/9/2023) di Kampung Kedaung, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, di tengah musim kemarau melanda wilayah Kabupaten Bekasi. Foto Ummi Avviyatin/Ppl Radarbekasi.id

RADARBEKASI.ID, BABELANDi tengah musim kemarau berkepanjangan, genangan air justru membanjiri kediaman warga di lingkungan RW 001 Kampung Kedaung, RT 001 dan RT 003, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Nasim Khoirul Anwar, warga RT 003 mengungkapkan, banjir itu terjadi sudah hampir sepekan ini, tepatnya sejak Senin (4/9/2023). Disinyalir genangan sekitar 6-10 cm itu terjadi akibat tersumbatnya saluran irigasi di lingkungan tersebut, hingga air tidak mengalir ke saluran semestinya dan menggenang di jalan.

Nasim pun mengeluhkan terjadinya banjir yang berdampak pada terganggunya akses warga di lokasi yang tergenang. Sehingga warga yang melintas di lokasi genangan air terpaksa harus melambatkan laju kendaraannya. Belum lagi aroma tidak sedap yang ditimbulkan.

’’Ini belum turun hujan. Kalau hujan terus menerus, banjirnya bisa mencapai 30-40 cm,’’ ungkap Nasim.

Dia menduga biang keladi terjadinya genangan air ini lantaran saluran irigasi yang membentang dari Desa Kedung Pengawas hingga ke Desa Kedung Jaya mengalami pendangkalan sedimentasi dan banyaknya sampah di sepanjang saluran tersebut.

Kondisi demikian yang berlarut-larut, lanjut Nasim, bila tidak dilakukan penanganan seperti pengerukan sedimentasi maupun pengangkutan sampah dari saluran irigasi, bakal berpotensi terjadinya banjir besar yang menerjang warga di sepanjang saluran irigasi tersebut.

Wiwin, warga setempat lainnya mengungkapkan penumpukkan sampah di saluran irigasi itu pernah dibersihkan secara gotong royong oleh warga sekitar. Tetapi kebiasaan warga membuang sampah ke saluran membuat sampah kembali menumpuk.

“Warga setempat yang dikoordinir Ketua RT sebetulnya sering melakukan kerja bakti untuk menanggulangi banjir, tetapi karena masih banyak yang membuang sampah pada saluran air tersebut akhirnya banjir masih sering terjadi,” papar Wiwin. (ppl/ummi)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin